Jembrana, Bali, (ANTARA News) - Gubernur Bali, Wayan Koster terus berupaya membangkitkan minat masyarakat setempat beternak sapi bali karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus pelestarian hewan ternak khas Pulau Dewata itu.

"Apalagi sapi bali juga memiliki keunggulan pada dagingnya yang bisa disandingkan dengan sapi dari negara lain," katanya saat menyerahkan penghargaan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) Berprestasi di Desa Baluk, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu.

Dari rujukan literatur sapi bali (Bos sondaicus) telah mengalami proses domestikasi yang terjadi sebelum 3.500 SM di wilayah Pulau Jawa atau Bali dan Lombok, dan dikenal juga dengan nama "Balinese Cow", yang kadang-kadang disebut juga dengan nama "Bibos javanicus".

Menurut Wayan Koster, program Simantri yang telah digagas Pemprov Bali sejak masa pemerintahan Gubernur Bali sebelumnya Made Mangku Pastika sangat bagus.

Karena itu, dalam mengembangkan Simantri ke depan yang lebih baik, pihaknya telah mempersiapkan tim ahli untuk melakukan pengkajian.

"Di samping itu, untuk membangkitkan semangat masyarakat, 2019 saya akan membuat kontes sapi bali di setiap kabupaten/kota dan nanti yang terbaik akan mendapatkan hadiah satu setengah kali dari harga sapi yang diperlombakan," katanya.

Untuk itu, ia berharap ke depan masyarakat Bali bisa membangun kembali minatnya beternak dan melestarikan sapi Bali, karena semakin banyak individu maupun lembaga yang melestarikan sapi bali maka semakin baik untuk menjaga keberadaan sapi-sapi bali.

Sementara itu, Bupati Jembrana, Putu Artha mengucapkan terima kasih atas apresiasi diberikan Gubernur Bali pada kelompok tani Kabupaten Jembrana sebagai pemenang lomba tingkat provinsi.

Menurutnya program Simantri memiliki keunggulan yang baik untuk tetap dipertahankan dan tentunya diiringi dengan inovasi-inovasi.

Hal itu, karena selain memberikan manfaat dalam bidang ekonomi juga diharapkan dapat memberikan manfaat pada bidang daya tarik pariwisata pertanian.

Untuk itu, ia berharap dengan adanya pengembangan Simantri di Jembrana maka ke depan daerahnya tidak hanya menjadi lalu lintas pariwisata saja namun juga menjadi objek pariwisata seperti kabupaten lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana melaporkan bahwa sampai akhir 2018 telah terbangun sebanyak 752 unit Simantri yang tersebar di seluruh prrovinsi ini.

Berbagai upaya untuk menyempurnakan Simantri dengan mengembangkan berbagai inovasi telah dilakukan, khususnya untuk mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaannya, seperti perbaikan-perbaikan teknik pengolahan limbah agar lebih praktis dan berkualitas di mana instalasi bio urine tidak lagi menggunakan tangga penipisan amoniak.

Selain itu, juga telah dilakukan inovasi dalam mengansurasikan ternak sapi Simantri, mengharuskan setiap Simantri melaksanakan demplot pertanian organik, melengkapi instalasi biogas dengan teknik "dizulfuriser" dan teknik "bolting" yang bekerja sama dengan group riset Fakultas Teknik Universitas Udayana, serta inovasi lainnya.

Di samping ada kendala kasus pada beberapa Simantri, kata dia, telah banyak hal-hal positif yang diperoleh dari pelaksanaan program Simantri seperti perkembangan jumlah kelompok, dari 10 menjadi 752 kelompok, perkembangan jumlah induk sapi dari 20 menjadi 14.040 ekor di 2018 dan lainnya.
Selanjutnya dalam penilaian lomba kelompok Simantri berprestasi tingkat Bali 2018, yang penilaiannya telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya, dengan tujuan untuk memotivasi para kelompok tani agar lebih berkembang menjadi kelompok mandiri dan tangguh.

Sedangkan dalam lomba Simantri tingkat Provinsi Bali itu juara 1 dengan nilai 88,08 diraih Kelompok Tani Ternak Sato Amerta Utama (Simantri 569) Desa Baluk, Jembrana.

Juara II dengan nilai 87,00 diraih oleh Kelompok Tani Moncong Karya Bersatu (Simantri 613) Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Juara III dengan nilai 82.73 diraih oleh Kelompok Tani Tunas Merta (Simantri 543) Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.

Untuk juara harapan I diraih oleh Kelompok Tani Ternak Kelan Merta Sari (Simantri 446), Bangli, Harapan II Simantri 556 Kecamatan Banjar, Buleleng, harapan III simantri 585 Desa Luwus, Kabupaten Tabanan, harapan IV Simantri 437 Kabupaten Gianyar, harapan V Simantri 521 Getasan, Kabupaten Badung.

Para pemenang diberikan hadiah motivasi berupa uang pembinaan dan beberapa ekor sapi, sesuai dengan juara yang diperoleh.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan bantuan bibit tanaman pekarangan di antaranya bibit kelapa, salak, jeruk bali, jeruk keprok, cabai dan bibit bunga gemitir oleh Ketua TP PKK Bali, Putri Suastini Koster kepada PKK Kabupaten Jembrana.

"Saya minta ibu-ibu PKK agar menanam dan mengembangkan tanaman ini, agar pekarangan dapat tertata rapi, indah dan sejuk. Ke depan saya akan membuat program lomba keindahan pekarangan agar ibu-ibu semua terpacu semangatnya untuk membuat indah pekarangan," ujar Suastini seraya menyerahkan bantuan bibit tanaman.

Baca juga: SVC Buleleng kampanyekan perlindungan sapi untuk kehidupan
Baca juga: Pemerintah gratiskan inseminasi buatan sapi Brahman, Simental, PO, Limosin, Bali
Baca juga: Badung jadi sentral pembibitan sapi di Bali