Jerusalem (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (17/11) mengatakan ia berencana bertemu pada Ahad dengan Menteri Keuangan Moshe Kahlon dalam upaya terakhir untuk mencegah pemilihan umum dini.

Netanyahu mencuit bahwa jika partai Kulanu, pimpinan Kahlon dan salah satu anggota koalisi, "tak mau menjatuhkan pemerintah, akan ada satu pemerintah. Kita tak boleh menjatuhkan pemerintah sayap-kanan".

Netanyahu menambahkan bahwa semua anggota Partai Likud-nya "berminat untuk terus mengabdi buat negara selama satu tahun penuh lagi sampai akhir masa jabatan pada November 2019", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang.

Pemilihan anggota Parlemen diperkirakan diselenggarakan pada 26 Maret 2019 dan keputusan akhir diperkirakan dicapai pada Ahad, setelah pembicaraan antara pemimpin faksi koalisi.

Alasan utama bagi pemilihan umum dini ialah pengunduran diri Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman --yang menuntut reaksi tegas terhadap serangan roket HAMAS terhadap Israel Selatan.

Pemimpin Partai Rumah Yahudi, Natalie Bennet, lalu menuntut diangkat sebagai menteri pertahanan, tapi ditolak oleh Netanyahu.

Setelah cuitan Netanyahu, Kahlon mengatakan dalam satu wawancara televisi bahwa ia mendukung pemilihan umum dini akibat melemahnya koalisi tanpa faksi Lieberman.

Kahlon menambahkan ia tidak khawatir bahwa ia akan dituduh memajukan pemilihan umum, dan "putaran ini tidak lagi mempengaruhi saya, Likud harus berhenti mengancam".

Ia menyatakan tidak keberatan dengan pengangkatan Bennett sebagai menteri pertahanan.

Pada Sabtu pagi, Bennett mengatakan dalam satu wawancara televisi bahwa "tak ada pemerintah, kami akan melaksanakan pemilihan umum, itulah yang terbaik untuk mempersingkat masa yang buruk ini".

Baca juga: Rakyat Israel desak Netanyahu mundur terkait gencatan senjata


Editor: Chaidar Abdullah