Laporan Rohingya terdampar di Aceh cuma isu
17 November 2018 22:59 WIB
Imigran etnis Rohingya yang terdampar, Kamal Husen (8th) bersiap dibaringkan oleh ibunya saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Zubir Mahmud, Idi, Aceh Timur, Aceh, Jumat (6/4/2018). Sedikitnya 5 dari sepuluh imigran muslim Rohingya dua laki-laki, dua wanita dan satu anak bernama Kamal Husen (8th), Mursyidik (28), M. Ilyas (33), Syamimah (15) dan Mominah (20) ditemukan terdampar sekitar 176 mil dari perairan lepas Aceh Timur saat menggunakan Kapal tanpa mesin. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Banda Aceh (ANTARA News) - Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Kepolisian Resor (Polres) Bireuen menyebut, laporan satu unit perahu kayu pembawa pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di perairan Aceh, ternyata merupakan isu belaka.
"Berita itu, cuma isu saja dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Kasatpolairud Polres Bireuen Iptu Husni Eka Jumadi melalui Kaurbinopsnal Satpolairud Polres Bireuen Aiptu Ridwan dalam sambungan telepon seluler dari Banda Aceh, Sabtu.
Meski kabar ini cuma isu saja, ia melanjutkan, namun pihaknya tetap memastikan dengan menggelar patroli secara rutin di kawasan perairan laut dengan durasi waktu lebih lama dari biasanya.
Patroli dilakukan pihaknya menggunakan satu kapal motor beregistrasi KP-HIU 1 hingga radius 10 mil laut dari bibir pantai, karena pengungsi Rohingya dikabarkan berada di sekitar Perairan Jeunib, Bireuen, pukul 13.50 WIB.
Selama melakukan patroli, lanjutnya, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan sejumlah panglima laut beberapa wilayah tersebut, dan menayakan langsung ke beberapa nelayan setempat yang melaut.
"Malah kami bergerak hingga malam tadi sampai pukul 19.00 WIB kami melakukan patroli, dan di lapangan sama sekali tidak menjumpai seperti yang disebutkan," katanya.
Satpolairud Polres Bireuen meminta kepada instansi terkait baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, supaya tidak dengan mudah membuat laporan, dan menyebarkan suatu informasi tanpa berkoodinasi lembaga yang berwenang.
"Maunya jangan dibuat laporan dulu, tetapi dikonfirmasi terlebih dahulu. Kalau polisi, mau isu apapun, tetap membuktikan ke lapangan. Tetap ke lapangan dulu, baru kami laporkan," tegas Iwan.
Kemarin dilaporkan, satu unit perahu kayu membawa muslim Rohingya telah terdampar di Aceh, dan memasuki perairan laut di kawasan Bireuen menuju ke arah timur dengan jarak sekitar 17 mil laut.
"Informasi perahu kayu yang ditumpangi muslim Rohingya, kami dapatkan dari panglima laut Bireuen," ujar Kepala Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Bireuen, Muhammad Nasir.
Baca juga: Kesehatan 76 etnis Rohingnya sudah ditangani
Baca juga: Puluhan Rohingya yang terdampar di Aceh alami dehidrasi
"Berita itu, cuma isu saja dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Kasatpolairud Polres Bireuen Iptu Husni Eka Jumadi melalui Kaurbinopsnal Satpolairud Polres Bireuen Aiptu Ridwan dalam sambungan telepon seluler dari Banda Aceh, Sabtu.
Meski kabar ini cuma isu saja, ia melanjutkan, namun pihaknya tetap memastikan dengan menggelar patroli secara rutin di kawasan perairan laut dengan durasi waktu lebih lama dari biasanya.
Patroli dilakukan pihaknya menggunakan satu kapal motor beregistrasi KP-HIU 1 hingga radius 10 mil laut dari bibir pantai, karena pengungsi Rohingya dikabarkan berada di sekitar Perairan Jeunib, Bireuen, pukul 13.50 WIB.
Selama melakukan patroli, lanjutnya, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan sejumlah panglima laut beberapa wilayah tersebut, dan menayakan langsung ke beberapa nelayan setempat yang melaut.
"Malah kami bergerak hingga malam tadi sampai pukul 19.00 WIB kami melakukan patroli, dan di lapangan sama sekali tidak menjumpai seperti yang disebutkan," katanya.
Satpolairud Polres Bireuen meminta kepada instansi terkait baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, supaya tidak dengan mudah membuat laporan, dan menyebarkan suatu informasi tanpa berkoodinasi lembaga yang berwenang.
"Maunya jangan dibuat laporan dulu, tetapi dikonfirmasi terlebih dahulu. Kalau polisi, mau isu apapun, tetap membuktikan ke lapangan. Tetap ke lapangan dulu, baru kami laporkan," tegas Iwan.
Kemarin dilaporkan, satu unit perahu kayu membawa muslim Rohingya telah terdampar di Aceh, dan memasuki perairan laut di kawasan Bireuen menuju ke arah timur dengan jarak sekitar 17 mil laut.
"Informasi perahu kayu yang ditumpangi muslim Rohingya, kami dapatkan dari panglima laut Bireuen," ujar Kepala Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Bireuen, Muhammad Nasir.
Baca juga: Kesehatan 76 etnis Rohingnya sudah ditangani
Baca juga: Puluhan Rohingya yang terdampar di Aceh alami dehidrasi
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018
Tags: