Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Inggris dan Indonesia berkolaborasi melalui lokakarya pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kualitas tenaga medis, terutama bagi Indonesia, melalui kerja sama dan saling tukar pengalaman inter-profesional kesehatan.

Berdasarkan keterangan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Sabtu (17/11), lokakarya pendidikan kesehatan tersebut dilselenggarakan beberapa institusi Indonesia dan Inggris, yakni Departemen Perdagangan Internasional Kedutaan Besar Inggris (DIT), Komunitas Profesional Muda Kesehatan Indonesia (IYHPS) serta Komite Bersama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi-Kementerian Kesehatan.

"Saya berharap lokakarya ini menghasilkan diskusi yang bermanfaat serta dapat memperluas kemitraan antara Indonesia dan Inggris di sektor kesehatan dalam waktu dekat," kata Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn.

Saat ini, Sistem layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) merupakan sistem kesehatan terpadu terbesar di dunia yang menggunakan teknologi terkini dan mempelopori sejumlah pendekatan terdepan di dunia untuk pendidikan kesehatan.

Dalam rangka kolaborasi Inggris-Indonesia di bidang kesehatan, para ahli kesehatan dan profesional Inggris telah melakukan perjalanan ke Indonesia untuk berbagi pengalaman mereka dalam mengatasi masalah dan tantangan kesehatan kepada mitra kerja mereka di Indonesia.

Lokakarya pendidikan kesehatan di Jakarta, membahas fokus Indonesia pada pengembangan penerapan pendidikan antarprofesional atau inter-professional Education (IPE) dan praktik kolaboratif atau Collaborative Practice (CP).

Lokakarya tersebut akan berlanjut ke fase dua kolaborasi dengan para ahli Inggris dalam pendidikan k
esehatan untuk secara praktis memahami formula terbaik untuk penerapan IPE dan CP bagi lembaga pendidikan kesehatan, rumah sakit pendidikan dan pemberdayaan generasi
mendatang dalam mengadopsi dan mempertahankan praktik terbaik.

Beberapa pembicara terkemuka dari Inggris dan Indonesia hadir dalam lokakrya tersebut, antara lain Kepala Eksekutif Pendidikan Kesehatan Inggris (HEE) Profesor Ian Cumming OBE yang membagikan pengalaman praktik terbaik yang telah dilakukan di Inggris dan salah satu Ketua Komite Bersama Kemenristekdikti-Kemenkes Profesor Akmal Taher yang membahas kemajuan Indonesia dalam pengembangan layanan kesehatan.

Selain kedua tokoh tersebut, pakar kesehatan di bidang IPE Inggris dari Universitas Nottingham dan Universitas Reading Malaysia juga hadir untuk berbagi pengetahuan mereka dalam merancang IPE dan implmentasi terbaik untuk praktik kolaboratf (CP) dalam struktur pendidikan kesehatan Indonesia saat ini.

Profesor Akmal Taher menyampaikan bahwa pada dasarnya, Indonesia berharap transisi dari pendidikan fragmental menuju ke inter-profesional akan meningkatkan layanan kesehatan dan keselamatan pasien di masa depan.

"Kami berharap bahwa acara ini akan membawa manfaat bagi kedua negara melalui pemahaman yang lebih baik dan kolaborasi yang berkelanjutan di masa depan," kata dia.

Penyelenggaraan lokakarya tersebut juga diapresiasi Ketua IYHPS Daniel Kambey yang mengatakan pendidikan inter-profesional dan praktik kolaboratif dalam pelayanan kesehatan dapat membuka peluang baru bagi peningkatan hubungan bilateral Inggris dan Indonesia.

"Ada banyak keahlian dan pengalaman dari kedua belah pihak yang dapat dipetik untuk memberikan pemahaman yang lebih baik di lapangan. Kami berharap acara ini akan membantu membangun kolaborasi berkelanjutan antarlembaga di kedua negara untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan," kata dia.

Baca juga: Indonesia-Belanda sepakati kerja sama kesehatan
Baca juga: Indonesia tawarkan Yordania kerja sama produksi vaksin