Djarot di sela-sela peluncuran enam produk inovasi Pusat Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) di Serpong, Jumat, mengatakan pengembangan rincil desain RDE melibatkan personel dari berbagai bidang keahlian, di antaranya keselamatan dan "safeguard" nuklir, desain proses, mekanik dan pemipaan, instrumentasi dan kendali, elektrik, serta tapak dan sipil.
Selain bidang teknis, menurut dia, dalam pengembangan ini juga melibatkan kemampuan di bidang aspek sosialisasi, persiapan infrastruktur dan ekonomi.
Dalam pengerjaannya, Batan bekerja sama dengan berbagai lembaga yaitu Kemenristekdikti (Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi), BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), ITB (Institut Teknologi Bandung), IPB (Institut Pertanian Bogor), Universitas Indonesia dan Universitas Pertamina, tambahnya.
Dalam pengerjaan pengembangan desain ini, Djarot mengakui menghadapi kendala yang mendasar yakni kurangnya ahli nuklir di Indonesia baik di pemerintahan maupun swasta yang mampu menjelaskan kemampuan Indonesia dalam penguasaan teknologi reaktor.
Ia mengatakan sebagian kalangan di pemerintah gamang terhadap program semacam RDE sehingga dengan label merah putih, "affordable" dan didukung banyak pihak diharapkan tantangan tersebut bisa teratasi.
Tahapan program pembangunan RDE yang digagas oleh Batan sejak empat tahun yang lalu, kini telah memasuki tahapan detail desain dan telah mendapatkan izin tapak dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Status tersebut, menurut Djarot, merupakan capaian tahapan terdepan untuk desain reaktor generasi IV dibandingkan dengan capaian negara lain di kawasan regional pada jenis reaktor yang sama. Teknologi ini dipilih menjadi tipe RDE dengan alasan mempunyai teknologi keselamatan yang tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
RDE merupakan reaktor daya yang berkapasitas 10MWt atau setara dengan 3 Mwe. Selain menghasilkan listrik juga akan difungsikan untuk proses desalinasi (mengubah air laut menjadi air tawar), produksi hidrogen, dan proses pencairan batubara.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Kepala Pusat Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) Geni Rina Sunaryo menjelaskan enam produk yang diluncurkan kali ini terkait dengan pengoperasian reaktor nuklir. Semua terkait dengan bagaimana mengoperasikan reaktor nuklir yang aman baik reaktor riset, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) komersial maupun RDE ke depan.
Geni memerinci produk yang diluncurkan antara lain Smart Management Asset Database Reaktor Serba Guna, simulator RDE, online monitoring proses produksi radioisotop, alat pemantau kesehatan rotary machine, sistem informasi pengelolaan publikasi dan dokumen detail desain RDE.
Baca juga: Batan rampung mendesain reaktor daya eksperimental
Baca juga: Batan kantongi izin tapak reaktor daya eksperimental