Pekanbaru, (ANTARA News) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Riau - Kepulauan Riau menyatakan telah menyalurkan bantuan beras ke wilayah terdampak banjir di Provinsi Riau atas permintaan bupati, wali kota dan gubernur setempat.
"Sudah kita layani selama beberapa hari lalu, di antaranya 50 ton untuk Kerinci, Riau," kata Kepala Bulog Divre Riau-Kepri, A Muis S Ali kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Dia menjelaskan, bantuan beras bagi warga di wilayah terdampak banjir Riau, akan disalurkan jika ada permintaan kepala daerah setempat. Sesuai dengan pagu dan jatah masing-masing bupati, wali kota, bahkan gubernur.
Bantuan ini merupakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dijatah pemerintah untuk membantu dalam kondisi darurat tanggap bencana.
"Bulog akan menyalurkan jika ada permintaan CBP untuk bencana," ujar Muis.
Menurut dia, masing-masing kepala daerah, baik bupati, wali kota memiliki kuota CBP yang sama setiap tahunnya. Sedangkan gubernur kuota berasnya lebih tinggi karena cakupan wilayahnya.
"Sebenarrya bupati dan wali kta mempunyai kewenangan sebanyak 100 ton per tahun dan gubernur 200 ton," kata Muis.
CBP ini, lanjut dia, dapat digunakan sewaktu-waktu untuk keperluan bencana. Kalau tidak ada bencana, maka tahun depan tetap stok tersebut disiapkan.
"Sejauh ini di Riau yang sudah mengajukan pencairan bantuan beras yakni Pelalawan (Kerinci), dan Kuantan Singingi. Tidak tertutup kemungkinan wilayah lainnya juga menyusul karena masih ada yang terdampak banjir," ujar Muis.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, telah menetapkan status darurat banjir bagi lima kabupaten di Provinsi setempat.
"Status siaga darurat banjir dan longsor di Riau kami tetapkan untuk Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi ," katanya.
Dari laporan data sementara, untuk Kabupaten Pelalawan status siaga darurat banjir terhitung dari 17 Oktober hingga 30 Desember 2018.
Kemudian status tanggap darurat banjir di Kabupaten Rokan Hulu terhitung sejak 12-27 Oktober 2018.
Untuk Rokan Hilir, status darurat dari 19 Oktober hingga 02 November 2018, dan status tanggap darurat dari 24 Oktober hingga 7 November. Sedangkan untuk Indragiri Hulu status tanggap darurat ditetapkan sejak 5-25 November 2018.
Sedangkan, Kabupaten Kuantan Singingi ditetapkan status tanggap darurat banjir sejak 3-16 November 2018. "Penetapan status kami lakukan berdasarkan laporan yang telah diterima dari masing masing kabupaten tersebut," katanya.
Baca juga: Bulog siapkan 300 ton beras untuk korban banjir
Baca juga: 4 daerah Riau tanggap darurat banjir