Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), didukung pembelian safe-haven, karena investor khawatir tentang risiko kebuntuan kesepakatan Brexit di Eropa dan pelemahan dolar AS.

Laporan yang dikutip dari Xinhua menyebutkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 4,9 dolar AS atau 0,4 persen menjadi ditutup pada 1.215,00 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,11 persen menjadi 96,85 pada pukul 19.30 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sehari sebelumnya, emas berjangka juga naik, setelah turun selam empat sesi perdagangan berturut-turut, karena dolar AS melemah setelah data inflasi mencapai kenaikan terbesar sejak Januari.

Indeks dolar AS telah naik sekitar 5,7 persen sepanjang tahun ini, sebagian didorong oleh ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunganya lagi pada bulan depan dan tiga kali kenaikan pada 2019. Suku bunga yang lebih tinggi dapat meningkatkan dolar AS dan menekan permintaan untuk komoditas-komoditas berdenominasi dolar AS.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember bertambah 18,3 sen AS atau 1,3 persen, menjadi menetap di 14,233 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari 2019 naik 11,5 dolar AS atau 1,38 persen, menjadi ditutup pada 845,3 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas ditutup naik 0,72 persen ditopang pelemahan dolar AS