Piala AFF 2018
Hadapi Thailand, dokter timnas gerilya kuatkan mental pemain
15 November 2018 20:05 WIB
Suporter memberikan dukungan kepada timnas Indonesia yang melawan timnas Timor Leste dalam penyisihan grup B Piala AFF 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (13/11/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Bangkok, Thailand (ANTARA News) - Timnas Indonesia bakal melakukan laga berat melawan tuan rumah Thailand pada laga ketiga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamanggala Thailand, Sabtu (17/11) dan dibutuhkan persiapan khusus untuk menghadapinya.
Jika pelatih Bima Sakti menyiapkan strategi untuk menghadapi tim Negeri Gajah Putih ini, kondisi berbeda dilakukan oleh dokter timnas Syarif Alwi. Pria yang akrab dipanggil Papi ini mempunyai tugas ganda. Selain memantau kesehatan fisik pemain juga menyiapkan mental pemain.
"Tidak hanya melawan Thailand. Kami terus melakukan pendekatan personal ke masing-masing pemain. Kami juga terus berusaha memberi pikiran positif yang tidak membebani pemain," kata dokter Syarif Alwi saat dikonfirmasi di Bangkok.
Menghadapi tim sekelas Thailand, kata dia, memang harus dipersiapkan secara khusus. Apalagi pertandingan nanti juga akan menjadi acuan Timnas Garuda untuk melangkah ke babak kedua kejuaraan dua tahunan ini. Ketegangan pasti muncul pada diri pemain.
"Dengan memberikan pikiran positif kami harapkan mereka merasa bahwa tanggung jawab, kerja keras, keras, keras, baik dalam latihan, istirahat bisa membantu mendapatkan hasil maksimal," kata pria murah senyum itu.
Timnas Indonesia dibawah pimpinan Bima Sakti datang ke Bangkok Thailand dengan modal yang cukup bagus setelah mengalahkan Timor Leste dengan skor 3-1. Bahkan Evan Dimas dan kawan-kawan datang lebih cepat ke Negeri Gajah Putih.
Baca juga: Bima Sakti minta pemain timnas Indonesia tidak jemawa
Meski demikian, pertandingan nanti diprediksi bakal tidak mudah bagi Timnas Garuda mengingat Thailand juga sukses mengalahkan Timor Leste dengan skor telak 0-7. Indonesia juga memiliki catatan kurang bagus jika bertanding di Stadion Rajamanggala.
Khusus untuk Piala AFF saja, Indonesia sedikitnya sudah tiga kali bertemu Thailand di Stadion Rajamanggala yang semuanya berakhir dengan kekalahan. Pertemuan pertama pada tahun 2000 yang saat itu pertandingan berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan tim tuan rumah.
Pertemuan berikutnya pada semifinal Piala AFF 2008. Saat itu Timnas Garuda juga menyerah dengan skor 2-1. Dan yang terakhir pada final kedua Piala AFF 2016. Indonesia harus menyerah dengan skor 0-2 meski pada final pertama di Stadion Pakansari menang 2-1.
Untuk untuk kondisi tahun ini cukup berbeda. Thailand banyak mengandalkan pemain muda. Di sisi lain Indonesia masih mengandalkan pemain campuran senior junior termasuk mengandapkan dua pemain naturalisasi yaitu Stefano Lilipaly dan Alberto Goncalves.
Baca juga: Alfath Fathier berkilau di kiri pertahanan Indonesia
Baca juga: Andik: Kemenangan Indonesia berkat kerja keras seluruh pemain
Jika pelatih Bima Sakti menyiapkan strategi untuk menghadapi tim Negeri Gajah Putih ini, kondisi berbeda dilakukan oleh dokter timnas Syarif Alwi. Pria yang akrab dipanggil Papi ini mempunyai tugas ganda. Selain memantau kesehatan fisik pemain juga menyiapkan mental pemain.
"Tidak hanya melawan Thailand. Kami terus melakukan pendekatan personal ke masing-masing pemain. Kami juga terus berusaha memberi pikiran positif yang tidak membebani pemain," kata dokter Syarif Alwi saat dikonfirmasi di Bangkok.
Menghadapi tim sekelas Thailand, kata dia, memang harus dipersiapkan secara khusus. Apalagi pertandingan nanti juga akan menjadi acuan Timnas Garuda untuk melangkah ke babak kedua kejuaraan dua tahunan ini. Ketegangan pasti muncul pada diri pemain.
"Dengan memberikan pikiran positif kami harapkan mereka merasa bahwa tanggung jawab, kerja keras, keras, keras, baik dalam latihan, istirahat bisa membantu mendapatkan hasil maksimal," kata pria murah senyum itu.
Timnas Indonesia dibawah pimpinan Bima Sakti datang ke Bangkok Thailand dengan modal yang cukup bagus setelah mengalahkan Timor Leste dengan skor 3-1. Bahkan Evan Dimas dan kawan-kawan datang lebih cepat ke Negeri Gajah Putih.
Baca juga: Bima Sakti minta pemain timnas Indonesia tidak jemawa
Meski demikian, pertandingan nanti diprediksi bakal tidak mudah bagi Timnas Garuda mengingat Thailand juga sukses mengalahkan Timor Leste dengan skor telak 0-7. Indonesia juga memiliki catatan kurang bagus jika bertanding di Stadion Rajamanggala.
Khusus untuk Piala AFF saja, Indonesia sedikitnya sudah tiga kali bertemu Thailand di Stadion Rajamanggala yang semuanya berakhir dengan kekalahan. Pertemuan pertama pada tahun 2000 yang saat itu pertandingan berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan tim tuan rumah.
Pertemuan berikutnya pada semifinal Piala AFF 2008. Saat itu Timnas Garuda juga menyerah dengan skor 2-1. Dan yang terakhir pada final kedua Piala AFF 2016. Indonesia harus menyerah dengan skor 0-2 meski pada final pertama di Stadion Pakansari menang 2-1.
Untuk untuk kondisi tahun ini cukup berbeda. Thailand banyak mengandalkan pemain muda. Di sisi lain Indonesia masih mengandalkan pemain campuran senior junior termasuk mengandapkan dua pemain naturalisasi yaitu Stefano Lilipaly dan Alberto Goncalves.
Baca juga: Alfath Fathier berkilau di kiri pertahanan Indonesia
Baca juga: Andik: Kemenangan Indonesia berkat kerja keras seluruh pemain
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: