Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebesar 0,25 persen menjadi enam persen pada Rapat Dewan Gubernur periode November 2018 untuk meningkatkan daya tarik instrumen keuangan domestik dan menurunkan defisit transaksi berjalan.

BI menargetkan defisit transaksi berjalan dapat ditekan ke posisi di bawah tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir 2018.

"Selain itu, kenaikan suku bunga ini juga untuk menaikkan daya tarik aset keuangan domestik dengan mengantisipasi kenaikan suku bunga global dalam beberapa tahun ke depan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Bank Sentral memperkirakan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Federal Reserve masih akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya. Pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada Desember 2018.

Baca juga: Pengusaha antisipasi dampak kenaikan suku bunga acuan BI