Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar berharap adanya perubahan cara dalam menjual blok-blok minyak dan gas (migas) Indonesia.

"Harapan saya bahwa tata cara dan pola kerja yang selama ini telah kita lakukan harus diubah. Kenapa? Cara-cara lama terbukti kurang efektif dalam menjual blok-blok migas kita, maka dari itu kita harus menemukan cara-cara baru, inovasi, dan ide-ide, sehingga yang kita jual adalah blok-blok migas bukan menjual data," ujar Arcandra di Jakarta, Kamis.

Cara-cara baru itu yang dimaksud Wamen adalah cara untuk menstimulasi atau mendorong orang untuk berpikir lebih bahwa di sana ada potensi.

"Sebaiknya tambahkan untuk memasarkan bahwa blok kita ini ada prospeknya. Ini baru sampai data ilmiah saja, belum sampai pada tahap berikutnya yakni data yang menjual. Itu perlu cara-cara baru, bagaimana cara menjualnya," kata Arcandra.

Menurut dia, jika blok migas berhasil dijual, maka ada harapan bagi penemuan lapangan-lapangan migas baru.

"Kalau penyajian data dengan cara-cara lama, saya pesimis bahwa ke depannya kita mampu menemukan lapangan-lapangan migas baru," ujarnya usai membuka seminar migas 2018 bertajuk "Berburu Lapangan Migas Baru di Indonesia".

Dia juga berharap agar komunitas-komunitas terkait sektor migas ini mampu melakukan perubahan besar atau mendisrupsi diri mereka sehingga muncul cara-cara serta ide-ide baru dalam penyampaian data-data blok migas di Indonesia.

Seminar migas 2018 bertajuk seminar migas 2018 bertajuk "Berburu Lapangan Migas Baru di Indonesia" dibuka oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, dan membahas data-data geologi serta geofisika dari Pusat Survei Geologi, Kementerian ESDM yang memperlihatkan potensi hidrokarbon di area-area yang paling berpotensi ditemukan cadangan migas.

Seminar ini digelar dalam rangka untuk menyebarluaskan informasi geologi dan hasil kerja yang telah dicapai khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi ditemukannya lapangan migas baru.

Baca juga: Ancaman buat PLN, harga listrik tenaga surya bakal lebih murah dari listrik jaringan