Jakarta (ANTARA News) - Lima belas negara mempelajari mekanisme pemberian bantuan tunai bersyarat dalam Program Keluarga Harapan (PKH) di Indonesia karena dianggap berhasil menurunkan angka kemiskinan, kata pejabat Kementerian Sosial.

Menyusul 14 negara termasuk Malaysia, Filipina, Timor Leste, Myanmar, Fiji, Papua Nugini, Vietnam, Mongolia, Korea, Laos, Pakistan, Uzbekistan dan Azerbaijan, perwakilan dari Nigeria datang untuk mengetahui cara Indonesia mengelola bantuan tunai bersyarat dalam PKH.

"Kita jelaskan semua mengenai penerapan PKH kepada delegasi Nigeria," kata Direktur Jaminan Sosial Keluarga Direktorat Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Nur Pujianto dalam keterangan pers kementerian pada Rabu.

Nigeria baru menerapkan program bantuan tunai bersyarat. Di Indonesia, delegasi dari negara itu antara lain mempelajari mekanisme kontrol dan bimbingan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh pendamping dan Pekerja Sosial Supervisor dalam pelaksanaan PKH.

"Dalam melakukan pengawasan dan bimbingan kepada KPM kita lakukan secara berjenjang dan mereka bertanggung jawab langsung kepada Kementerian Sosial RI," kata Nur.

Kepada delegasi Nigeria yang berkunjung pada Rabu, Nur juga menjelaskan seluk beluk PKH dan kontribusinya dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Assistant Project Accountant Negeria Cash Transfer Officer Adam Ibraheem Salisu mengatakan selain untuk bersilaturahmi, kunjungan kerja ke Kementerian Sosial dimaksudkan untuk bertukar informasi mengenai pelaksanaan program bantuan tunai bersyarat (Conditional Cash Transfer/CCT.

"Keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan menarik kami untuk mempelajari bagaimana program ini berjalan," kata Adam.

Mereka ingin mempelajari pengalaman Indonesia menerapkan program bantuan tunai sejak 2007.

"Usia CCT kami baru dua tahun. Untuk itu, pemerintah kami mengimkan sejumlah tim ke negara-negara yang telah mempunyai pengalaman menerapkan CCT seperti Indonesia," kata Adam.

Ia menambahkan Nigeria juga mempelajari pelaksanaan program bantuan tunai bersyarat di Brasil dan Kenya.

"Indonesia sebagai negara besar mempunyai infrastruktur CCT yang sangat bagus dan sistem yang baik," katanya.

Adam menyebut pelaksanaan PKH di Indonesia didukung kebijakan pemerintah serta tim yang kuat.

"Kita akan memperbaiki kekurangan penerapan CCT setelah belajar dari Indonesia dan sejumlah negara," katanya.