Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-33 ASEAN mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk menjaga sentralitas kawasan dengan konsep Indo-Pasifik, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Konsep Indo-Pasifik sangat penting artinya bagi ASEAN agar tetap relevan dan menjaga sentralitasnya. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada sesi pleno KTT ke-33 ASEAN di Singapura, Rabu (14/11).

"Agar sentralitas tetap terjaga maka tidak ada jalan lain bagi ASEAN kecuali menggunakan KTT Asia Timur sebagai 'platform' utama pembahasan konsep ini," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menambahkan bahwa ketidakpastian dan besarnya tantangan yang dihadapi kawasan Indo-Pasifik berpotensi untuk menimbulkan ancaman bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan tersebut, dalam kaitannya dengan tarik-menarik konstelasi kekuatan dunia.

Menurut dia, ASEAN yang berada di tengah kawasan Indo-Pasifik harus mampu menjadi poros, memainkan peranannya, dan mengubah potensi ancaman menjadi peningkatan kerja sama.

"Dunia kita dipenuhi banyak ketidakpastian. Tarik menarik kepentingan juga kita rasakan di kawasan kita. ASEAN harus tetap menjadi motor bagi perdamaian dan kesejahteraan. ASEAN harus dapat mengubah potensi ancaman menjadi kerja sama, potensi ketegangan menjadi perdamaian," kata Presiden Jokowi.

Presiden RI menyebutkan bahwa salah satu cara untuk mengembangkan konsep Indo-Pasifik itu adalah dengan meningkatkan kerja sama yang mengedepankan prinsip keterbukaan dan penghormatan terhadap hukum internasional.

Selain itu, Presiden Joko Widodo menyambut baik tanggapan positif negara ASEAN terhadap konsep Indo-Pasifik tersebut dan dijadikan konsep bersama ASEAN. Negara-negara ASEAN memberikan dukungan penuh bagi konsep tersebut.

"Saya gembira 'draft' konsep bersama tersebut telah dibahas dan Insya Allah dapat segera disepakati. Konsultasi informal juga telah dilakukan dengan negara mitra ASEAN," ucapnya.

Jokowi menekankan, konsep tersebut akan memberikan arah baru bagi kerja sama ASEAN dengan negara-negara mitranya. Melalui konsep tersebut, Presiden percaya bahwa kesatuan dan sentralitas ASEAN di kawasan akan tetap terjaga.

"Wawasan yang inovatif ini akan memberikan arah kerja sama ke depan bagi ASEAN dengan menekankan Indo-Pasifik sebagai `single geo-strategic theatre`, mengedepankan kerja sama bukan persaingan, memajukan pembangunan, dan mewujudkan kesejahteraan untuk semua," ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi ajak Tiongkok berkolaborasi dalam Indo-Pasifik