Jakarta (ANTARA News) – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg. Diono Susilo mengatakan bahwa kini sedang tren veneer dan kawat gigi.
“Veneer merupakan tindakan memberikan lapisan luar pada gigi agar terlihat lebih putih,” ujar drg. Diono saat ditemui usai konferensi pers peluncuran IDEC 2019 di Jakarta, Rabu.
Namun, ia mengingatkan mengenai risiko yang timbul pada gigi yang di-veneer, yakni gigi dalam menjadi rusak.
“Veneer itu dilakukan pada era 1990-an itu dengan memertimbangkan terdapat satu indikasi tertentu, seperti warna gigi tidak putih karena antibiotik,” imbuh drg. Diono.
Demikian pula mengenai tren kawat gigi yang juga memengaruhi pada fungsi pengunyahan.
“Bila pemasangan kawat gigi tidak tepat, maka gigi akan keluar,” ucap drg. Diono.
Oleh karena itu, ia mengingatkan,“Tidak semua orang memerlukan veneer dan kawat gigi dan jangan menjadikan sebagai tren.”
Baca juga: Kawat gigi bukan aksesoris gigi
Baca juga: Yang terjadi kalau malas rawat gigi usai di-veneer
Dokter gigi: tidak semua orang memerlukan veneer dan kawat gigi
14 November 2018 15:49 WIB
Ilustrasi kawat gigi (Shutterstock)
Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: