Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan semakin terintegrasinya pasar keuangan suatu negara berkembang ke dalam suatu kawasan akan membantu meningkatkan angka pertumbuhan ekonominya. "Karena integrasi keuangan mengurangi biaya modal, mendukung transfer teknologi, mendukung perkembangan lebih lanjut dari pasar finansial domestik, memperbaiki pembuatan kebijakan makro ekonomi, dan menguatkan institusi," katanya dalam pembukaan workshop kerjasama dan integrasi keuangan regional di Jakarta, Senin. Ia menambahkan, pasar keuangan yang bekerja dengan baik akan membuat kontribusi yang penting untuk pertumbuhan ekonomi karena mendorong alokasi sumber daya ekonomi semakin efisien dan memperbaiki alokasi resiko dalam pasar finansial. Selain itu, menurut dia, integrasi keuangan dapat mengurangi resiko nilai tukar dalam penyaluran kredit di pasar keuangan, dan menyediakan dana asing sebagai alternatif sumber dana. Sementara itu, para pejabat keuangan senior 10 negara ASEAN bersama dengan Jepang, Korea Selatan dan China serta Australia, Selandia Baru, dan India yang tergabung dalam East Asian Summit (EAS), berkumpul dalam workshop tersebut membahas berbagai hal tentang kerjasama dan integrasi keuangan regional. Pembahasan kerjasama dan integrasi keuangan regional (RFCI) juga meliputi multilateralisasi keuangan berupa pembentukan lembaga keuangan bersama seperti IMF untuk menanggulangi krisis keuangan. "Ini masih akan dilihat plus minusnya mengenai apakah bentuk multilateralisasi yang sifatnya efektif memang betul-betul sesuai dengan kebutuhan anggotanya dan tidak menambah beban bagi negara-negara tersebut yang menjadi partisipan," kata Sri Mulyani. Kegiatan tersebut, menurut dia merupakan salah satu tindak lanjut dari pertemuan EAS di Cebu Fhilipina pada Januari 2007.(*)