Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan ASEAN yang berada di tengah kawasan Indo-Pasifik harus mampu menjadi poros, memainkan peranannya dan mengubah potensi ancaman itu menjadi sebuah peningkatan kerja sama.
"Dunia kita dipenuhi banyak ketidakpastian. Tarik menarik kepentingan juga kita rasakan di kawasan kita. ASEAN harus tetap menjadi motor bagi perdamaian dan kesejahteraan. ASEAN harus dapat mengubah potensi ancaman menjadi kerja sama, potensi ketegangan menjadi perdamaian," kata Jokowi saat bicara dalam KTT ke-33 ASEAN di Singapura.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, Indonesia kembali menyampaikan perkembangan konsep kerja sama di kawasan Indo-Pasifik dalam KTT ke-33 ASEAN di Singapura.
Kepala Negara mengatakan konsep Indo-Pasifik sangat penting artinya bagi ASEAN untuk tetap relevan dan menjaga sentralitasnya.
Ketidakpastian dan besarnya tantangan yang dihadapi kawasan Indo-Pasifik berpotensi untuk menimbulkan ancaman bagi perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan tersebut dalam kaitannya dengan tarik-menarik konstelasi kekuatan dunia.
Lebih jauh, Presiden mengatakan konsep Indo-Pasifik dapat dikembangkan dengan peningkatan kerja sama dengan mengedepankan prinsip keterbukaan dan penghormatan terhadap hukum internasional.
"Pada KTT April lalu, saya telah menjelaskan pentingnya ASEAN mengembangkan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik yang mengedepankan prinsip-prinsip keterbukaan, inklusivitas, transparan, menghormati hukum internasional, dan menghargai sentralitas ASEAN," kata Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi lakukan pertemuan bilateral dengan PM Australia
Baca juga: Presiden hadiri KTT ke-21 ASEAN-Tiongkok
Presiden Jokowi sebut ubah ancaman jadi kerja sama
14 November 2018 11:07 WIB
Presiden Joko Widodo usai menghadiri pertemuan pleno KTT Ke-33 ASEAN di Pusat Konvensi Suntec pada Selasa malam (13/11/2018). (ANTARA/Bayu Prasetyo)
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Tags: