New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) karena euro dan sterling terangkat menyusul tercapaikan rancangan perjanjian Brexit antara Inggris dan Uni Eropa (UE).
Pertemuan kabinet telah dijadwalkan pada Rabu waktu setempat bagi para menteri untuk mempertimbangkan rancangan kesepakatan, menurut kantor Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Namun May harus menghadapi perlawanan keras dari beberapa menteri Eropa dan para pengeritiknya di Parlemen.
Kesepakatan ini secara luas dilihat sebagai kemajuan terbaru untuk mengamankan Inggris agar tidak melewati batas waktu penarikan diri dari Uni Eropa pada 29 Maret tahun depan, setelah berbulan-bulan mengalami kemacetan atas persyaratan konkret keberangkatan Inggris dari blok ekonomi tersebut.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,2 persen menjadi 97,351 pada pukul 19.30 GMT. Indeks menetap di 97,57 pada Senin (12/11) yang merupakan level tertinggi indeks sejak Juni 2017, menurut Market Watch.
Indeks dolar AS telah naik sekitar 5,7 persen sepanjang tahun ini, sebagian didorong oleh ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan depan dan tiga kali kenaikan pada 2019. Suku bunga yang lebih tinggi dapat meningkatkan dolar AS dan menekan permintaan untuk komoditas-komoditas berdenominasi dolar AS.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1268 dolar AS dari 1,1241 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2954 dolar AS dari 1,2852 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7202 dolar AS dari 0,7189 dolar AS.
Dolar AS dibeli pada 113,84 yen Jepang, sama dengan 113,84 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,005 franc Swiss dari 1,0098 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3253 dolar Kanada dari 1,3227 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip Xinhua.
Baca juga: Rupiah menguat tipis seiring optimisme perbaikan hubungan dagang AS-Tiongkok
Baca juga: Dolar AS menguat, Fed diyakini kembali naikkan bunga
Kurs dolar AS melemah setelah rancangan Brexit tercapai
14 November 2018 06:24 WIB
Ilustrasi: Petugas merapikan lembaran mata uang dolar Amerika Serikat di Jakarta (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: