Dubes Saudi: pelaku pemasangan bendera tauhid harus diperiksa
13 November 2018 20:14 WIB
Jelang Kunjungan Raja Salman Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi (kanan) memberikan keterangan pers tentang kunjungan Raja Salman ke Indonesia di Kedubes Arab Saudi, Jakarta, Selasa (28/2/2017). Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud akan berkunjung ke Indonesia mulai Rabu (1/3/2017) untuk memperkuat kerja sama Indonesia-Arab Saudi serta berlibur di Bali. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengatakan otoritasnya harus memeriksa pelaku pemasangan bendera tauhid di negara petrodolar tersebut untuk mengetahui alasan pemasangannya sehingga tidak bisa langsung menuduh benar atau tidak.
"Kalau bendera itu diletakan di dinding sebagai gambar maka perlu mencari tahu siapa yang berbuat seperti itu," kata Osama kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, sempat ramai pemberitaan mengenai Rizieq Shihab yang memasang bendera tauhid di teritori Arab Saudi. Ada kabar bahwa imam Front Pembela Islam (FPI) itu bermasalah dengan otoritas Saudi karena pemasangan bendera tauhid.
Atas hal itu, Osama mengatakan tidak bisa menuduh begitu saja seseorang melakukan kriminal hanya karena memasang bendera sementara tidak tahu maksud dan tujuan utamanya.
"Apakah jika ada seseorang yang memasang bendera kemudian dianggap kriminal, tidak 'kan?," kata dia.
Menurut Osama, bendera tauhid bertuliskan kalimat "laa ilaha illallah" itu memiliki nilai bagi umat Islam.
"Tentu kalimat itu memiliki arti penting bagi umat Islam," kata dia.
Justru, Dubes Saudi itu menyayangkan jika ada pihak yang sengaja melakukan pembakaran kalimat tauhid.
"Yang paling disayangkan pembakaran bendera dengan kalimat tauhid di situ. Saya kira itu," kata dia.
Baca juga: Alumni 212 sebut ada dugaan fitnah ke Rizieq
Baca juga: BIN bantah terlibat penangkapan Habib Rizieq di Arab Saudi
"Kalau bendera itu diletakan di dinding sebagai gambar maka perlu mencari tahu siapa yang berbuat seperti itu," kata Osama kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, sempat ramai pemberitaan mengenai Rizieq Shihab yang memasang bendera tauhid di teritori Arab Saudi. Ada kabar bahwa imam Front Pembela Islam (FPI) itu bermasalah dengan otoritas Saudi karena pemasangan bendera tauhid.
Atas hal itu, Osama mengatakan tidak bisa menuduh begitu saja seseorang melakukan kriminal hanya karena memasang bendera sementara tidak tahu maksud dan tujuan utamanya.
"Apakah jika ada seseorang yang memasang bendera kemudian dianggap kriminal, tidak 'kan?," kata dia.
Menurut Osama, bendera tauhid bertuliskan kalimat "laa ilaha illallah" itu memiliki nilai bagi umat Islam.
"Tentu kalimat itu memiliki arti penting bagi umat Islam," kata dia.
Justru, Dubes Saudi itu menyayangkan jika ada pihak yang sengaja melakukan pembakaran kalimat tauhid.
"Yang paling disayangkan pembakaran bendera dengan kalimat tauhid di situ. Saya kira itu," kata dia.
Baca juga: Alumni 212 sebut ada dugaan fitnah ke Rizieq
Baca juga: BIN bantah terlibat penangkapan Habib Rizieq di Arab Saudi
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018
Tags: