Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng situas pencari kerja TopKarir.com untuk memetakan penyebaran SDM dan lulusan SMA/SMK di Tanah Air dan mengatasi persoalan pengangguran.

CEO dan Co-Founder PT Top Karir Indonesia Bayu Janitra Wirjoatmodjo di Jakarta, Selasa, meyakini bahwa untuk mengatasi masalah pengangguran di Indonesia tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, melainkan harus dilakukan pula seluruh pemangku kepentingan.

"TopKarir berkeliling ke puluhan kota di Indonesia untuk memastikan seluruh siswa SMK terdaftar di situs topkarir.com, sehingga memperbesar kesempatan mereka untuk diserap oleh industri, baik oleh UKM yang berada di daerah tempat siswa tersebut berada atau perusahaan kelas menengah dan besar yang ada di Indonesia maupun di luar negeri," katanya.

Upaya tersebut dilakukan sekaligus untuk memetakan potensi SDM di Indonesia sekaligus memeratakan sebaran SDM tersebut agar bisa terserap oleh para usaha-usaha yang dikembangkan khususnya oleh UKM.

TopKarir.com yang didirikan Bayu bersama Andi F Noya (Host Kick Andy), Billy Boen (Founder Young On Top), dan Diana Tanu (Chief Operating Officer PT Top Karir Indonesia), menyatakan akan turut berperan dalam upaya menanggulangi masalah pengangguran.
Situs tersebut mengklaim sudah memiliki pengalaman di bidang rekrutmen online selama lebih dari 15 tahun.

Bayu menambahkan, TopKarir telah bekerja sama secara resmi dengan pemerintah, dalam hal ini bermitra secara strategis melalui kemitraan pemerintah dengan swasta, dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Bappenas, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Mayoritas yang telah menggunakan layanan TopKarir adalah UKM sekitar 8.000-an jumlahnya. Beberapa grup besar juga menyambut baik dan mendukung penuh kehadiran TopKarir, diantaranya Sinarmas Grup, Triputra Grup, Garuda Food, Salim, Grup Djarum, Grup Agung Sedayu, dan Grup Rajawali," katanya.

Salah satu inisiatif yang dibuat TopKarir dengan delapan grup usaha besar tersebut di antaranya membantu mengatasi isu ketenagakerjaan di Indonesia melalui program Berdaya (Berdaya.topkarir.com) yang ditujukan untuk siswa dan alumni SMK.
"Berdaya memiliki dua program yaitu praktik kerja industri tersertifikasi serta rekrutmen," katanya.

Bayu mengungkapkan, sejak awal berdiri TopKarir bersinergi dengan Young On Top, sebuah organisasi komunitas anak muda yang konsisten dalam melengkapi anak muda Indonesia dengan ilmu pengembangan diri.

Saat ini, anggota Young On Top sudah mencapai 600 ribu orang dan telah tersebar di 25 kota besar di Indonesia.

Pada 2017, lanjut Bayu, TopKarir sudah menandatangani kerja sama dengan Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud untuk membantu lulusan SMK seluruh Indonesia dalam meningkatkan pekerjaan mereka.

Bayu mengatakan TopKarir akan melakukan langkah kongkrit membantu anak muda Indonesia dengan menggelar Job Fair-TopKarir Expo pada 16-17 November 2018.

"TopKarir Expo akan melibatkan 60 perusahaan dan ribuan lowongan pekerjaan," kata Bayu.
Lebih dari itu, Bayu mengakui, pihaknya baru saja mendapatkan pendanaan dari beberapa grup konglomerasi di Indonesia.

Investasi yang dipimpin PT Gan Konsulindo (Gan Kapital) ini akan digunakan untuk pengembangan operasional dan percepatan bisnis.

"Sehingga, dapat menjangkau seluruh generasi muda Indonesia, baik yang merupakan tenaga kerja aktif maupun yang segera memasuki dunia kerja di Indonesia," katanya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Asisten Deputi Peran Serta Masyarakat Kemenkop dan UKM Haryanto menyambut baik gelaran TopKarir Expo yang ditujukan untuk kalangan generasi muda dan akan selalu memberikan dukungan penuh.

"Karena, salah satu tugas Kemenkop dan UKM adalah menciptakan generasi milenial menjadi wirausaha-wirausaha muda yang tangguh dan andal," katanya.

Haryanto menjelaskan, pihaknya memiliki program strategis Gerakan Mahasiswa Pengusaha di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

"Kita memberikan pelatihan, pembekalan, keterampilan, dan bantuan permodalan hingga Rp13 juta per orang. Intinya, kita ingin selalu membangun dan menciptakan para wirausaha muda yang handal dan tangguh," katanya.

Haryanto pun berharap agar para wirausaha muda mampu memanfaatkan era digital untuk meningkatkan produksi dan pemasaran dari produk yang dihasilkannya.

"Karena, bila jumlah wirausaha muda meningkat, maka akan menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia, sekaligus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia sudah berada di level 3,1 persen," kata Haryanto.

Baca juga: Kemenkop siapkan pendamping khusus pengembangan kampung ukm digital