Sri Mulyani katakan kualitas SDM jadi pusat perhatian
13 November 2018 15:40 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) memberikan paparan saat peluncuran program beasiswa santri LPDP di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (12/11/2018). Dalam peluncuran tersebut Kemenkeu bersama Kemenag, Kemendikbud dan Kemenristekdikti secara resmi membuka kesempatan kepada para santri untuk dapat melanjutkan keperguruan tinggi terbaik di luar negeri melalui program beasiswa LPDP dengan kuota 100 siswa penerima beasiswa. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi hal yang akan secara serius diperhatikan oleh pemerintah melalui pengalokasian anggaran pendidikan dan kesehatan.
"Di dalam konteks bagaimana mengelola APBN, sesuai dengan prioritas yang disampaikan Presiden Joko Widodo, maka SDM merupakan prioritas utama pengalokasian," kata Sri Mulyani dalam acara Penganugerahan Habibie Award Periode XX Tahun 2018 di Jakarta, Selasa.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan bahwa Indonesia sesudah Reformasi memiliki komitmen 20 persen anggaran negara adalah untuk pendidikan.
Pada tahun 2018 terdapat sekitar Rp440 triliun untuk pendidikan. Angka tersebut meningkat menjadi sekitar Rp500 triliun tahun berikutnya.
Anggaran pendidikan tersebut sebagian dialokasikan untuk dana abadi pendidikan (sovereign wealth fund) yang membiayai beasiswa pendidikan mahasiswa, seperti melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Sri Mulyani menyebutkan jumlah penerima beasiswa sudah mencapai lebih dari 18 ribu orang, terdiri dari tujuh ribu mahasiswa telah menyelesaikan studi dan sembilan ribu mahasiswa sedang dalam proses.
"Termasuk untuk tahun depan Rp55 triliun akan dilakukan afirmasi kepada kelompok masyarakat yang memang perlu mendapatkan perhatian lebih tinggi," ujar Menkeu.
Ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo meminta supaya memperkuat pengelola pendidikan, peneliti, dan berbagai segmen lain seperti pesantren yang berada di bawah Kementerian Agama.
Baca juga: Menkeu katakan beasiswa santri tingkatkan kualitas sumber daya manusia
"Mereka membutuhkan pemihakan yang cukup baik. Kami juga memperhatikan institusi penting baik itu birokrasi di pusat dan daerah, serta TNI-Polri juga menjadi target beasiswa," ujar Sri Mulyani.
Menkeu juga mengharapkan adanya kolaborasi dari semua pemangku kepentingan mengingat investasi di bidang SDM bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat saja.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah, institut, dan dunia akademik akan terus berjalan sehingga perbaikan kualitas SDM akan terwujud secara lebih efektif dan cepat.
Baca juga: Presiden ingin pengembangan SDM jadi prioritas APBN 2019
"Di dalam konteks bagaimana mengelola APBN, sesuai dengan prioritas yang disampaikan Presiden Joko Widodo, maka SDM merupakan prioritas utama pengalokasian," kata Sri Mulyani dalam acara Penganugerahan Habibie Award Periode XX Tahun 2018 di Jakarta, Selasa.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan bahwa Indonesia sesudah Reformasi memiliki komitmen 20 persen anggaran negara adalah untuk pendidikan.
Pada tahun 2018 terdapat sekitar Rp440 triliun untuk pendidikan. Angka tersebut meningkat menjadi sekitar Rp500 triliun tahun berikutnya.
Anggaran pendidikan tersebut sebagian dialokasikan untuk dana abadi pendidikan (sovereign wealth fund) yang membiayai beasiswa pendidikan mahasiswa, seperti melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Sri Mulyani menyebutkan jumlah penerima beasiswa sudah mencapai lebih dari 18 ribu orang, terdiri dari tujuh ribu mahasiswa telah menyelesaikan studi dan sembilan ribu mahasiswa sedang dalam proses.
"Termasuk untuk tahun depan Rp55 triliun akan dilakukan afirmasi kepada kelompok masyarakat yang memang perlu mendapatkan perhatian lebih tinggi," ujar Menkeu.
Ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo meminta supaya memperkuat pengelola pendidikan, peneliti, dan berbagai segmen lain seperti pesantren yang berada di bawah Kementerian Agama.
Baca juga: Menkeu katakan beasiswa santri tingkatkan kualitas sumber daya manusia
"Mereka membutuhkan pemihakan yang cukup baik. Kami juga memperhatikan institusi penting baik itu birokrasi di pusat dan daerah, serta TNI-Polri juga menjadi target beasiswa," ujar Sri Mulyani.
Menkeu juga mengharapkan adanya kolaborasi dari semua pemangku kepentingan mengingat investasi di bidang SDM bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat saja.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah, institut, dan dunia akademik akan terus berjalan sehingga perbaikan kualitas SDM akan terwujud secara lebih efektif dan cepat.
Baca juga: Presiden ingin pengembangan SDM jadi prioritas APBN 2019
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: