Jakarta, (ANTARA News) - Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Propinsi Papua Barat membuka kembali kelas pendidikan latihan tenik industri dan migas angkatan ke-2 di Teluk Bintuni,Kabupaten Teluk Bintuni di Propinsi Papua Barat. "Angkatan pertama (batch#1) P2TIM telah meluluskan 100 orang siswa yang seluruhnya telah diterima bekerja pada berbagai industri di sekitar wilayah Bintuni, Jakarta dan Kucing,Malaysia," kata Bupati Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Petrus Kasihiw melalui keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.

P2TIM merupakan lembaga yang dibentuk Pemkab Bintuni bekerjasama dengan Petro Tekno Technical School pada awal 2017. Pembentukan P2TIM merupakan strategi Pemkab Bintuni guna mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan untuk bekerja di sektor industri kimia maupun migas.

Pada angkatan P2TIM juga akan menerima sebanyak 100 siswa yang akan dibagi menjadi 5 kelas. Selama 3,5 bulan, para siswa di P2TIM akan dibekali pelatihan dan pendidikan dari tenaga ahli yang disiapkan PetroTekno khususnya di bidang scaffolding dan rigging (lifting).

Pengetahuan siswa semakin sempurna karena materi pelatihan di P2TIM juga didukung peralatan teknik yang betul-betul sama dengan peralatan yang digunakan oleh perusahaan kimia maupun migas.

Petrus mengatakan, tidak hanya mendapat pelatihan dan akomodasi yang seluruhnya ditangggung Pemkab Bintuni, para siswa lulusan P2TIM juga mendapat sebanyak 18 sertifikat berstandar internasional seperti EC ITB. Selain mendapat pelatihan teknis, para siswa P2TIM juga dibekali pengetahuan matematika dan bahasa Inggris.

Managing Director Petro Tekno Technical School Hendra mengungkapkan pihaknya berharap banyak perusahaan mempekerjakan lulusan P2TIM.

"Siswa yang dididik di P2TIM Bintuni berkualifikasi, memenuhi standar dalam dan luar negeri. Ada baiknya kontraktor kontrak EPCI (engineering, procurement, construction and Installation yang punya proyek di Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) migas maupun industri di luar minyak dan gas dapat melihat langsung proses bagaimana pendidikan di sini," tutur Hendra.

Seluruh siswa yang dididik di P2TMI ini dibiayai dari APBD Kabupaten Bintuni dan gratis biaya pendidikan, tinggal tinggal di Camp Siswa (asrama) dan diberikan fasilitas makan dan minum cuma-cuma serta gratis laundry pakaian selama di sana.