Galangan Pelni Surya peroleh sertifikat manajemen terintegrasi dari Sucofindo
13 November 2018 01:43 WIB
Pemudik gratis bersepeda motor dari Jakarta berada di atas kapal milik PT Pelni, Sabuk Nusantara 85, di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (11/6/2018). Sebanyak 627 sepeda motor bersama 1.119 pemudik gratis tiba di Semarang dengan menggunakan enam kapal milik PT Pelni. (ANTARA/R. Rekotomo)
Jakarta (ANTARA News) - Galangan Pelni Surya, unit bisnis strategis milik PT Pelayaran Nasional Indonesia Persero, memperoleh sertifikat manajemen terintegrasi dari PT Sucofindo Persero.
Sertifikat manajemen terintegrasi itu meliputi; ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu, ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan Hidup dan OHSAS 18001: 2007 untuk Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja.
Penyerahan sertifikat dilakukan di Jakarta, Senin (12/11) dan diterima oleh Direktur Armada M Tukul Harsono.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko mengatakan Galangan Pelni Surya telah melakukan transformasi bisnis sejak 2015.
Galangan kapal yang sebelumnya tampil apa adanya ditata dan dibenahi perseroan dengan standar regulasi sesuai dengan perkembangan regulasi IAF (International Accreditation Forum).
Penataan diawali masa transisi SBU Galangan Pelni Surya untuk menerapkan standar ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004.
Selanjutnya sampai dengan tanggal 14 September 2018, SBU Galangan Pelni Surya harus melakukan Upgrade dan Renewal Audit menggunakan standar ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015.
Dibangun di atas lahan seluas sekitar 5.303 m2. Galangan Surya yang juga merupakan anggota asosiasi Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) dengan bisnis utama Floating Repair Docking (FRD), pemeliharaan dan perbaikan kapal milik perseroan dengan Running Repair (RR) mampu memperbaiki kapal dengan kapasitas 2.000 GT untuk berbagai tipe dan ukuran kapal.
“Sebagai SBU Galangan Pelni Surya beroreintasi ‘profit oriented’, kami harus berbenah diri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” kata Ridwan.
Pada 2017 dimulai program Restrukturisasi Organisasi dan Transformasi di SBU Galangan Pelni Surya Surabaya akibat kerja yang tidak terdeteksi serta pencemaran lingkungan hidup akibat dari kegiatan operasional galangan.
“Program Transformasi dilakukan dengan menerapkan Sistem Manajemen Terintegrasi Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu (QMS ISO 9001:2008), Sistem Manajemen Lingkungan Hidup (EMS ISO 14001:2004) dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (OHSAS 18001:2007),” katanya.
Dengan Restrukturisasi Organisasi dan Transformasi, lanjutnya SBU Galangan Pelni Surya Surabaya terjadi perbaikan dan perubahan yang signifikan secara berkesinambungan.
Program Transformasi berbasis Sistem Manajemen Terintegrasi Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu (QMS ISO 9001:2008), Sistem Manajemen Lingkungan Hidup (EMS ISO 14001:2004) dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (OHSAS 18001:2007) dengan diterapkannya standar ISO.
Sejak 2018 Galangan Pelni Surya melakukan pembaruan (upgrade), perubahan standar ISO untuk menyesuaikan dengan perubahan dunia, meningkatkan kemampuan organisasi untuk memuaskan pelanggannya.
selain itu menyediakan landasan yang konsisten untuk kebutuhan masa depan, merefleksikan lingkungan usaha organisasi yang makin komplek, dan memastikan standar baru dapat merefleksikan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan serta mengintegrasikan dengan sistem manajemen lain.
Galangan Pelni Surya juga melakukan pembaruan dan renewal dengan tahapan pelaksanaan kegiatan tinjauan sistem existing, pelatihan pemahaman standar ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015, perbaikan, penyusunan dan Integrasi Dokumentasi Sistem, sosialisasi dan Monitoring.
Juga pelatihan Audit Internal, Audit Internal, Tindak Lanjut Audit Internal, Tindak Lanjut Rapat Tinjauan Manajemen, Audit Sertifikasi oleh Eksternal Audit PT Sucofindo dan Tindak Lanjut Audit Sertifikasi.
Seluruh tahapan tersebut telah dilaksanakan SBU Galangan PELNI Surya Surabaya berhak dan layak untuk mendapatkan Sertifikat Sistem Manajemen Terintegrasi Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu (QMS ISO 9001:2008), Sistem Manajemen Lingkungan Hidup (EMS ISO 14001:2004) dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (OHSAS 18001:2007).
Baca juga: Pemerintah perlu optimalkan galangan kapal dalam negeri
Baca juga: ITS dirikan galangan kapal kayu tahun 2020
Baca juga: Kapasitas industri galangan kapal dipacu naik tiga kali lipat
Sertifikat manajemen terintegrasi itu meliputi; ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu, ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan Hidup dan OHSAS 18001: 2007 untuk Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja.
Penyerahan sertifikat dilakukan di Jakarta, Senin (12/11) dan diterima oleh Direktur Armada M Tukul Harsono.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko mengatakan Galangan Pelni Surya telah melakukan transformasi bisnis sejak 2015.
Galangan kapal yang sebelumnya tampil apa adanya ditata dan dibenahi perseroan dengan standar regulasi sesuai dengan perkembangan regulasi IAF (International Accreditation Forum).
Penataan diawali masa transisi SBU Galangan Pelni Surya untuk menerapkan standar ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004.
Selanjutnya sampai dengan tanggal 14 September 2018, SBU Galangan Pelni Surya harus melakukan Upgrade dan Renewal Audit menggunakan standar ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015.
Dibangun di atas lahan seluas sekitar 5.303 m2. Galangan Surya yang juga merupakan anggota asosiasi Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) dengan bisnis utama Floating Repair Docking (FRD), pemeliharaan dan perbaikan kapal milik perseroan dengan Running Repair (RR) mampu memperbaiki kapal dengan kapasitas 2.000 GT untuk berbagai tipe dan ukuran kapal.
“Sebagai SBU Galangan Pelni Surya beroreintasi ‘profit oriented’, kami harus berbenah diri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” kata Ridwan.
Pada 2017 dimulai program Restrukturisasi Organisasi dan Transformasi di SBU Galangan Pelni Surya Surabaya akibat kerja yang tidak terdeteksi serta pencemaran lingkungan hidup akibat dari kegiatan operasional galangan.
“Program Transformasi dilakukan dengan menerapkan Sistem Manajemen Terintegrasi Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu (QMS ISO 9001:2008), Sistem Manajemen Lingkungan Hidup (EMS ISO 14001:2004) dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (OHSAS 18001:2007),” katanya.
Dengan Restrukturisasi Organisasi dan Transformasi, lanjutnya SBU Galangan Pelni Surya Surabaya terjadi perbaikan dan perubahan yang signifikan secara berkesinambungan.
Program Transformasi berbasis Sistem Manajemen Terintegrasi Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu (QMS ISO 9001:2008), Sistem Manajemen Lingkungan Hidup (EMS ISO 14001:2004) dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (OHSAS 18001:2007) dengan diterapkannya standar ISO.
Sejak 2018 Galangan Pelni Surya melakukan pembaruan (upgrade), perubahan standar ISO untuk menyesuaikan dengan perubahan dunia, meningkatkan kemampuan organisasi untuk memuaskan pelanggannya.
selain itu menyediakan landasan yang konsisten untuk kebutuhan masa depan, merefleksikan lingkungan usaha organisasi yang makin komplek, dan memastikan standar baru dapat merefleksikan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan serta mengintegrasikan dengan sistem manajemen lain.
Galangan Pelni Surya juga melakukan pembaruan dan renewal dengan tahapan pelaksanaan kegiatan tinjauan sistem existing, pelatihan pemahaman standar ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015, perbaikan, penyusunan dan Integrasi Dokumentasi Sistem, sosialisasi dan Monitoring.
Juga pelatihan Audit Internal, Audit Internal, Tindak Lanjut Audit Internal, Tindak Lanjut Rapat Tinjauan Manajemen, Audit Sertifikasi oleh Eksternal Audit PT Sucofindo dan Tindak Lanjut Audit Sertifikasi.
Seluruh tahapan tersebut telah dilaksanakan SBU Galangan PELNI Surya Surabaya berhak dan layak untuk mendapatkan Sertifikat Sistem Manajemen Terintegrasi Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu (QMS ISO 9001:2008), Sistem Manajemen Lingkungan Hidup (EMS ISO 14001:2004) dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (OHSAS 18001:2007).
Baca juga: Pemerintah perlu optimalkan galangan kapal dalam negeri
Baca juga: ITS dirikan galangan kapal kayu tahun 2020
Baca juga: Kapasitas industri galangan kapal dipacu naik tiga kali lipat
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018
Tags: