Basarnas evakuasi 1 jenazah lagi korban likuifaksi Petobo
12 November 2018 20:36 WIB
Alat berat membersihkan sisa bangunan dan meratakannya dengan tanah di area bekas gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10/2018). Lokasi yang hancur akibat gempa dan likuifaksi itu kini mulai dibersihkan dan diratakan, salah satunya untuk menghilangkan rasa trauma masyarakat yang terdampak bencana beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/ama.
Palu (ANTARA News) - Badan SAR Nasional Kantor SAR Kota Palu mengevakuasi satu jenazah lagi korban gempa dan likuifaksi di Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Senin.
"Setelah kami mendapat laporan warga sekitar pukul 16.40 wita, saya langsung mengerahkan personel menuju lokasi untuk melakukan evakuasi, " kata Kepala Kantor SAR Palu Basrano, Senin.
Basrano mengemukakan, evakuasi yang dilakukan didukung dengan personel berjumlah delapan orang.
Kemudian, dilengkapi dengan satu unit mobil rescue, satu unit motor trail dan alat pertolongan lainnya, sedangkan proses evakusi dilakukan secara manual dibantu warga setempat.
Sekitar pukul 17.50 Wita, jenazah bernama Ridwan Maruf, laki-laki 64 tahun berhasil dievakuasi dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan.
"Jenazah tersebut adalah warga Kelurahan Birobuli Selatan beralamat di Jalan Kijang, Palu, sesuai identitas KTP ditemukan di saku korban, dan jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga, " kata dia.
Menurut dia, di wilayah terdampak likuifaksi Kelurahan Petobo banyak korban tertimbun lumpur yang sudah mengering.
Meski begitu, pihaknya masih tetap melakukan evakuasi jika masih ada laporan warga.
Hingga kini total korban yang dievakuasi oleh tim Basarnas Palu sebanyak 965 orang, 86 di antaranya selamat dan 879 meninggal dunia.
Bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 pada Skala Richter 28 September 2018, mengakibatkan tsunami dan likuifaksi yang meluluhlantakkan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala dan menelan dua ribu lebih korban jiwa.
Sementara, sekitar 87.000 orang warga Palu masih bertahan di tenda pengungsian. Jumlah tersebut menurun dibanding jumlah sebelumnya yang mencapai sekitar 98.000 orang.
Baca juga: Tim SAR evakuasi dua lagi jasad korban gempa di Petobo
Baca juga: Korban gempa-likuifaksi Petobo tempati huntara Desember
Baca juga: Kerusakan dan kerugian gempa Sulteng Rp18,48 T
"Setelah kami mendapat laporan warga sekitar pukul 16.40 wita, saya langsung mengerahkan personel menuju lokasi untuk melakukan evakuasi, " kata Kepala Kantor SAR Palu Basrano, Senin.
Basrano mengemukakan, evakuasi yang dilakukan didukung dengan personel berjumlah delapan orang.
Kemudian, dilengkapi dengan satu unit mobil rescue, satu unit motor trail dan alat pertolongan lainnya, sedangkan proses evakusi dilakukan secara manual dibantu warga setempat.
Sekitar pukul 17.50 Wita, jenazah bernama Ridwan Maruf, laki-laki 64 tahun berhasil dievakuasi dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan.
"Jenazah tersebut adalah warga Kelurahan Birobuli Selatan beralamat di Jalan Kijang, Palu, sesuai identitas KTP ditemukan di saku korban, dan jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga, " kata dia.
Menurut dia, di wilayah terdampak likuifaksi Kelurahan Petobo banyak korban tertimbun lumpur yang sudah mengering.
Meski begitu, pihaknya masih tetap melakukan evakuasi jika masih ada laporan warga.
Hingga kini total korban yang dievakuasi oleh tim Basarnas Palu sebanyak 965 orang, 86 di antaranya selamat dan 879 meninggal dunia.
Bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 pada Skala Richter 28 September 2018, mengakibatkan tsunami dan likuifaksi yang meluluhlantakkan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala dan menelan dua ribu lebih korban jiwa.
Sementara, sekitar 87.000 orang warga Palu masih bertahan di tenda pengungsian. Jumlah tersebut menurun dibanding jumlah sebelumnya yang mencapai sekitar 98.000 orang.
Baca juga: Tim SAR evakuasi dua lagi jasad korban gempa di Petobo
Baca juga: Korban gempa-likuifaksi Petobo tempati huntara Desember
Baca juga: Kerusakan dan kerugian gempa Sulteng Rp18,48 T
Pewarta: Muhammad Hajiji dan Muh Ridwan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: