Jakarta (ANTARA News) - Tim identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto (Rumah Sakit Polri) di Kramat Jati, Jakarta, total sudah memeriksa 195 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.

"Dari total 195 kantong jenazah yang kami terima, seluruhnya sudah dilakukan pemeriksaan, semuanya sudah diambil sampel DNA. Saat ini masih dalam proses menunggu hasil," kata Komandan Tim Disaster Victim Identification/DVI) Rumah Sakit Polri Komisaris Besar Polisi Lisda Cancer di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Senin.

Hingga pukul 08.00 WIB, Tim DVI Polri masih menunggu hasil pemeriksaan DNA dan sidik jari dari tim INAFIS.

Lisda menjelaskan bahwa Tim DVI sudah menerima 256 data antemortem dan 189 di antaranya sudah terverifikasi. "Jumlah sampel DNA yang diterima masih sama, ada 666 sampel," ia menambahkan.

Rumah Sakit Polri Kramat Jati sejak Minggu tidak menerima kantong jenazah dari lokasi pengumpulan hasil pencarian korban kecelakaan pesawat di JICT Tanjung Priok. Hingga saat ini ada 79 jenazah yang sudah diketahui identitasnya, terdiri atas 59 laki-laki dan 20 perempuan.

Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) pada Sabtu telah menghentikan secara terpusat proses pencarian dan evakuasi korban dan pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 di lokasi jatuhnya pesawat di Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang.

Kepala Bagian Penerangan Satuan Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan masyarakat Polri Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa kepolisian berupaya mencocokkan hasil pemeriksaan 666 sampel DNA dan menunggu hasil pemeriksaan 195 kantong jenazah yang telah diterima untuk mengidentifikasi korban.

Baca juga:
Basarnas tetap pantau pencarian kotak hitam Lion
DVI tegaskan teruskan proses identifikasi korban JT 610