Menpar dorong Tabuik masuk kalender wisata nasional
12 November 2018 04:31 WIB
Dua Tabuik siap dibuang ke laut saat puncak Pesona Budaya Hoyak Tabuik, di Pantai Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (23/9/2018). Ribuan orang menyaksikan puncak festival tahunan itu untuk memperingati Hari Asyura (10 Muharram) 1440 Hijriyah. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Pariaman, Sumbar (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya mendorong pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat segera mengupayakan pesta Budaya Tabuik masuk dalam kalender wisata nasional.
"Saat ini pesta Budaya Tabuik belum masuk ke dalam kalender kegiatan nasional, oleh karena itu perlu upaya lebih keras dari pemerintah daerah untuk mewujudkannya," kata dia di Pariaman, Minggu usai menutup kegiatan Tour de Singkarak 2018.
Tidak tercatatnya Tabuik ke dalam kalender wisata nasional ujar dia, disebabkan belum terpenuhinya kriteria berdasarkan penilaian dari tim khusus yang telah dibentuk.
Ia mengakui tidak mudah masuk ke dalam kalender wisata nasional, karena dibutuhkan persyaratan tertentu. Apalagi yang menilai tim khusus dan memang ahli di bidangnya.
Ia menyebutkan tim penilai tersebut terdiri dari Denny Malik, Eko Supriyanto dan Dynand Fariz serta sejumlah orang yang turut serta dalam seremoni Asian Games 2018.?
Namun ujarnya, festival Budaya Tabuik yang diselenggarakan setiap tanggal 1-10 Muharam di Kota Pariaman, tetap memiliki peluang untuk masuk ke dalam kalender nasional.
"Jadi kalau mau masuk kalender kegiatan nasional harus memiliki persiapan yang lebih bagus, setidaknya setara dengan pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS)," ujar dia.
Namun, ia mengungkapkan pihaknya terus mendukung Kota Pariaman untuk dapat menjadikan tabuik sebagai salah satu program dalam kalender nasional.
Wali Kota Pariaman Genius Umar, mengatakan pesta budaya Tabuik merupakan salah satu upaya dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Setiap penyelenggaraan pesta budaya tabuik ujarnya, Kota Pariaman dikunjungi hingga ratusan ribu wisatawan dari berbagai daerah bahkan luar negeri.
Untuk mencapai dan masuk ke dalam kalender nasional, pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin memenuhi persyaratan yang diminta.
"Pesta budaya tabuik sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, oleh karena itu perlu diperjuangkan agar masuk ke dalam kalender event nasional," kata dia.
Baca juga: Sumbar upayakan pesta tabuik masuk "Wonderful Indonesia"
Baca juga: Prosesi upacara "Tabuik" di Pariaman terkendala hujan
"Saat ini pesta Budaya Tabuik belum masuk ke dalam kalender kegiatan nasional, oleh karena itu perlu upaya lebih keras dari pemerintah daerah untuk mewujudkannya," kata dia di Pariaman, Minggu usai menutup kegiatan Tour de Singkarak 2018.
Tidak tercatatnya Tabuik ke dalam kalender wisata nasional ujar dia, disebabkan belum terpenuhinya kriteria berdasarkan penilaian dari tim khusus yang telah dibentuk.
Ia mengakui tidak mudah masuk ke dalam kalender wisata nasional, karena dibutuhkan persyaratan tertentu. Apalagi yang menilai tim khusus dan memang ahli di bidangnya.
Ia menyebutkan tim penilai tersebut terdiri dari Denny Malik, Eko Supriyanto dan Dynand Fariz serta sejumlah orang yang turut serta dalam seremoni Asian Games 2018.?
Namun ujarnya, festival Budaya Tabuik yang diselenggarakan setiap tanggal 1-10 Muharam di Kota Pariaman, tetap memiliki peluang untuk masuk ke dalam kalender nasional.
"Jadi kalau mau masuk kalender kegiatan nasional harus memiliki persiapan yang lebih bagus, setidaknya setara dengan pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS)," ujar dia.
Namun, ia mengungkapkan pihaknya terus mendukung Kota Pariaman untuk dapat menjadikan tabuik sebagai salah satu program dalam kalender nasional.
Wali Kota Pariaman Genius Umar, mengatakan pesta budaya Tabuik merupakan salah satu upaya dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Setiap penyelenggaraan pesta budaya tabuik ujarnya, Kota Pariaman dikunjungi hingga ratusan ribu wisatawan dari berbagai daerah bahkan luar negeri.
Untuk mencapai dan masuk ke dalam kalender nasional, pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin memenuhi persyaratan yang diminta.
"Pesta budaya tabuik sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, oleh karena itu perlu diperjuangkan agar masuk ke dalam kalender event nasional," kata dia.
Baca juga: Sumbar upayakan pesta tabuik masuk "Wonderful Indonesia"
Baca juga: Prosesi upacara "Tabuik" di Pariaman terkendala hujan
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018
Tags: