Semarang (ANTARA News) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta semua jajaran tim sukses, termasuk para sukarelawan untuk mewaspadai "genderuwo" hukum menjelang Pilpres 2019.
"'Genderuwo' ini segala sesuatu yang tidak nampak, tapi dirasakan menakutkan, jadi itu bisa berasal dari mana saja. Kemarin Pak Sandi bicara genderuwo ekonomi, tapi jangan lupa ada genderuwo hukum juga, orang-orang yang harusnya netral (pada pilpres) kemudian menggunakan kewenangannya untuk menekan," kata anggota BPN Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said di Semarang, Jawa Tengah, Minggu.
Hal tersebut disampaikan Sudirman usai Deklarasi Sukarelawan Prabowo-Sandiaga se-eks Keresidenan Semarang di Kota Semarang.
Menurut dia, "genderuwo" hukum bisa datang dari berbagai kalangan, utamanya aparat keamanan, penegak hukum dan aparat intelijen.
"Kita ingin mengingatkan bahwa pemilu hasilnya akan baik kalau aparat, baik aparat keamanan, penegak hukum dan intelijen itu netral, kita itu pemberi `warning`, juga memberi semangat pada masyarakat," ujarnya didampingi Wakil Ketua DPD Gerindra Jateng Yudi Indras Wiendarto.
Karena itu, Sudirman meminta aparat untuk hati-hati dengan sikap-sikap seperti itu. Sikap "genderuwo" bisa dilakukan oleh siapapun, bukan hanya di bidang politik, tapi juga bidang ekonomi serta penegakan hukum.
"Demokrasi akan sehat jika aparat negara netral. Hukum dan intelijen harus digunakan untuk kepentingan negara, bukan kepentingan kelompok atau kandidat tertentu," tegasnya.
Terkait dengan upaya pemenangan pasangan Prabowo-Sandiaga, Sudirman menyebutkan bahwa sukarelawan pasangan capres bernomor urut 02 itu akan menyasar semua wilayah di Jateng untuk mendapatkan dukungan maksimal.
Selain itu, para sukarelawan pendukung Prabowo-Sandiaga juga akan mengamankan wilayah-wilayah yang pada pemilihan gubernur Jawa Tengah 2018 mendukung cagub Sudirman Said.
"Peran sukarelawan itu sangat besar, mereka tidak bisa digerakkan oleh pasangan calon, melainkan bergerak atas dasar hati nuraninya sendiri sehingga dengan adanya mereka di masing-masing daerah akan memberikan dukungan suara yang luar biasa," katanya.
Komunitas sukarelawan pendukung Prabowo-Sandiaga yang hadir dalam deklarasi itu, antara lain, PADI Jateng, komunitas syariah 212, Front Pembela Islam (FPI), Ruang Sandi, Roemah Djoeang, Forum Umat Islam (FUIS), Komunitas Perempuan dan Emak Prabowo-Sandiaga (Permak Bodi), Rhomas for PAS, Jaringan Pribumi serta Goprabu.
Wakil Ketua DPD Gerindra Jateng Yudi Indras Wiendarto menambahkan, seluruh kader Partai Gerindra dan partai koalisi terus melakukan sosialisasi pada masyarakat guna memenangkan pasangan Capres Prabowo-Sandiaga.
"Sosialisasi dilakukan dengan acara-acara besar maupun pendekatan secara personal, sosialisasi jalan terus dan kami tetap solid untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga," katanya.
Baca juga: Muzani tak pernah dengar adanya draf aliansi koalisi yang disampaikan Yusril
Baca juga: BPN Prabowo-Sandi: "Wajah Boyolali" adalah ilustrasi kesenjangan
Baca juga: Wapres Kalla sebut Indonesia tetap perlu impor
Tim Prabowo-Sandiaga mewaspadai "genderuwo" hukum
11 November 2018 22:22 WIB
Sudirman Said (ANTARA /Puspa Perwitasari)
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: