"Ini kali kedua pesta sastra terbesar di Kalsel ini dihelat di `Bumi Saijaan` setelah 12 tahun lalu menjadi tuan rumah ASKS III," kata Ketua Panitia Pelaksana ASKS XV Helwatin Najwa, di Kotabaru, Sabtu.
Dia menjelaskan, kegiatan ini mempertemukan ratusan pegiat sastra dari seluruh kota dan kabupaten di Kalsel.
"Pesan yang ingin kami sampaikan melalui kegiatan ini bahwa sastra itu merupakan kejujuran dalam membaca situasi dan jadi semacam rekaman zaman," katanya.
Selama dua hari pada 8-10 November 2018, peserta mengikuti berbagai agenda yang telah dirancang panitia, mulai pergelaran apresiasi sastra, peluncuran buku, seminar, hingga kemah wisata sastra.
Panitia ASKS XV juga secara khusus membuat acara persembahan khusus untuk mengenang sosok Eko Suryadi WS, seorang sastrawan nasional asal Kotabaru yang banyak dikenal dengan karya-karya puisinya.
"Meski beliau sudah meninggal, karyanya tidak pernah mati. Tribute ini sekaligus memberi pencerahan kepada anak-anak muda di Kotabaru bawah kita punya sastrawan kaliber nasional,"kata Najwa.
ASKS XV tahun 2018 juga dimeriahkan berbagai kegiatan lomba yang dimulai sejak beberapa hari sebelum pembukaan.
Di antaranya lomba lomba baca puisi, festival film puisi, dan lomba penulisan cerpen yang diikuti pelajar, mahasiswa, maupun umum.
Baca juga: Joko Pinurbo ajak anak muda baca sastra lama
Baca juga: Balai Pustaka resmikan Sanggar Sastra Balai Pustaka
Baca juga: Apresiasi masyarakat Indonesia pada karya sastra dinilai rendah
Baca juga: Taufiq Ismail nilai budaya baca pelajar Indonesia rendah