Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad mempererat kerja sama dengan Kamar dagang dan industri (Kadin) Rawalpindi Pakistan.
"Kami tidak lupa dukungan KBRI dalam berpartisipasi memiliki 'booth' pada pameran internasional Rawal Expo 2018 dan membawa sebanyak 12 perusahaan Indonesia," kata Presiden Rawalpindi Chamber of Commerce and Industry (RCCI) Malik Shahid Saleem dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Duta Besar RI Islamabad, Iwan Suyudhie Amri didampingi staf KBRI melakukan kunjungan ke kantor RCCI, dalam rangka menjawab undangan dari Presiden RCCI yang baru.
"Kami ucapkan selamat atas terpilihnya Malik Shahid sebagai Presiden RCCI periode 2018-2019, sekaligus selamat pula atas suksesnya pelaksanaan Pemilu Raya di Pakistan dengan slogan pemerintahan barunya 'Naya Pakistan'," kata Dubes Iwan Amri.
Presiden RCCI menyambut baik kunjungan Dubes RI yang menurutnya sebagai salah satu Kepala Perwakilan yang aktif menjalin interaksi dengan pengusaha di Rawalpindi dan sekitarnya.
"Kami akan berkoordinasi dengan KBRI Islamabad mengenai waktu yang tepat untuk pengaturan kunjungan kami nanti," tambah Malik.
Lebih lanjut Malik juga menyampaikan keinginan anggota RCCI untuk terlibat lebih aktif dalam pertukaran delegasi pengusaha dan saling kunjung pada setiap pameran dagang di kedua negara.
Iwan menyebutkan saat ini total nilai perdagangan Indonesia-Pakistan untuk periode Januari-September 2018 sebesar 2,3 miliar dolar AS. Surplus Indonesia sebesar 1,3 miliar dolar AS dengan surplus pada sektor non minyak dan gas sebesar 1,2 miliar dolar AS, serta minyak dan gas sebesar 83 juta dolar AS.
"Kami ingin mendorong perdagangan bilateral yang berkesinambungan, seimbang dan saling menguntungkan secara proporsional sesuai kapasitas supply dan demand masing-masing," sambung Iwan.
KBRI Islamabad mendukung bahkan mendorong keinginan RCCI untuk berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan pihak-pihak terkait yang tepat untuk secara langsung melihat potensi kerja sama peningkatan ekonomi dan perdagangan serta investasi di kedua negara.
Beberapa sektor kerja sama yang dipandang memiliki peluang baik adalah "joint ventures" perusahaan Indonesia dengan Pakistan, antara lain, di bidang konstruksi, perumahan rakyat, industri berbasis agraris, pengembangan kawasan khusus industri, perhotelan, bisnis salon dan spa.
Indonesia secara sepihak juga sudah memberikan tambahan fasilitas bebas tarif untuk 20 produk Pakistan termasuk untuk produk tekstil dan ethanol.
Kunjungan KBRI Islamabad ke RCCI dinilai penting sebagai upaya membina hubungan baik dengan para pelaku usaha Rawalpindi sekaligus mengupayakan keberlangsungan hubungan perdagangan Indonesia-Pakistan.
Rawalpindi merupakan salah satu kota pusat industri dan perdagangan di Pakistan dengan populasi sebesar 3,2 juta lebih, menjadi tempat bagi sekitar 2009 industri berskala kecil, menengah dan besar seperti perhotelan, penyulingan minyak, peleburan besi, pengolahan kayu, tekstil, produk-produk dari kulit dan lain-lain.
KBRI Islamabad-Kadin Rawalpindi pererat kerja sama
10 November 2018 22:40 WIB
ILUSTRASI - Kerjasama Indonesia-Pakistan (ANTARANews)
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: