Jepang berikan bantuan pembangunan sekolah di Kediri
10 November 2018 13:18 WIB
PADANG, 6/10 - BANTUAN JEPANG, Wali kota Padang Mahyeldi Ansarullah (kanan) menyalami Konsul Jenderal Jepang untuk Sumatera Minoru Shirota (kiri) usai peresmian gedung Sekolah Luar Biasa (SLB) bantuan gempa dari pemerintah Jepang di Padang, Sumbar, Rabu (6/10). Minoru Shirota mengatakan Pemerintah Jepang selain memberikan bantuan hibah pembangunan gedung SLB siap pakai senilai sekitar 800 Juta tersebut juga akan berencana membangunan sekolah Yapi Padang yang hancur akibat gempa. FOTO ANTARA/Maril Gafur/ss/nz/10 (ANTARA/MARIL GAFUR)
Surabaya, (ANTARA News) - Pemerintah Jepang memberikan bantuan hibah pendidikan berupa pembangunan gedung sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nasyiatul Mubtadiin senilai Rp920 juta di Kabupaten Kediri, Jatim.
"Melalui bantuan hibah ini masyarakat setempat dapat memenuhi kebutuhan dasar sebagai manusia dan meningkatkan kesejahteraan daerah penerima bantuan hibah," kata Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Masaki Tani saat penandatanganan kontrak bantuan hibah di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, bantuan ini menunjukkan tekad dari Pemerintah Jepang untuk terus berkontribusi pada bidang keamanan manusia di Indonesia, khususnya di Jatim.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap agar pemberian bantuan pembangunan gedung sekolah yang juga bertepatan dengan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia ini dapat menjadi momentum yang baik guna mempererat ikatan persahabatan antara kedua negara.
"Semoga bantuan ini bermanfaat untuk menunjang proses belajar di sekolah itu," ujarnya.
Diketahui MI Nasyiatul Mubtadiin terletak di desa Duwet, Kecamatan Wates atau sekitar 30 kilo meter (KM) dari pusat Kabupaten Kediri.
Sekolah yang terdiri dari 544 siswa ini memiliki 19 rombongan belajar (Rombel), namun karena terbatasnya ruang kelas, sebagian murid harus belajar di masjid desa dan perpustakaan.
Pada proyek ini akan dibangun gedung sekolah dua lantai yang terdiri dari enam kelas. Pembangunan gedung sekolah ini diharapkan dapat berkontribusi dalam perbaikan lingkungan pendidikan MI Nasyiatul Mubtadiin.
Baca juga: Pemerintah Jepang Beri Hibah Relokasi SDN Pacitan
"Melalui bantuan hibah ini masyarakat setempat dapat memenuhi kebutuhan dasar sebagai manusia dan meningkatkan kesejahteraan daerah penerima bantuan hibah," kata Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Masaki Tani saat penandatanganan kontrak bantuan hibah di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, bantuan ini menunjukkan tekad dari Pemerintah Jepang untuk terus berkontribusi pada bidang keamanan manusia di Indonesia, khususnya di Jatim.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap agar pemberian bantuan pembangunan gedung sekolah yang juga bertepatan dengan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia ini dapat menjadi momentum yang baik guna mempererat ikatan persahabatan antara kedua negara.
"Semoga bantuan ini bermanfaat untuk menunjang proses belajar di sekolah itu," ujarnya.
Diketahui MI Nasyiatul Mubtadiin terletak di desa Duwet, Kecamatan Wates atau sekitar 30 kilo meter (KM) dari pusat Kabupaten Kediri.
Sekolah yang terdiri dari 544 siswa ini memiliki 19 rombongan belajar (Rombel), namun karena terbatasnya ruang kelas, sebagian murid harus belajar di masjid desa dan perpustakaan.
Pada proyek ini akan dibangun gedung sekolah dua lantai yang terdiri dari enam kelas. Pembangunan gedung sekolah ini diharapkan dapat berkontribusi dalam perbaikan lingkungan pendidikan MI Nasyiatul Mubtadiin.
Baca juga: Pemerintah Jepang Beri Hibah Relokasi SDN Pacitan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Tags: