DVI tegaskan teruskan proses identifikasi korban JT 610
9 November 2018 17:06 WIB
Koordinator antemortem Rumah Sakit Polri Said Sukanto Kranatjari Komisaris Besar Polisi drg Saljyana mengatakan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri melakukan pemeriksaan terhadap total 626 sampel asam deoksiribonukleat atau DNA dalam operasi DVI korban Lion Air JT 610. (Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bagian Penerangan Satuan (Kabag Pensat) Biro Penerangan Masyarakat (Ropenmas) Divisi Hubungan masyarakat (Divhumas) Polri Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan identifikasi korban pesawat Lion Air JT 610 tetap diteruskan, meski nantinya proses evakuasi oleh Basarnas telah berakhir.
"Kami identifikasi seluruhnya 626 (bagian jenazah). Kami terus identifikasi seluruhnya, dan akan serahkan sesuai manifest yang ada," tegas Yusri di Jakarta, Jumat.
Kombes Yusri mengatakan tim Disaster Victim Identification (DVI) akan terus mengidentifikasi seluruh korban pesawat naas itu sesuai dengan data manifes, yaitu sebanyak 189 orang.
Sementara itu, Kombes Yusri menyebut program pemulihan trauma atau "trauma healing" bagi keluarga penumpang dan terapi hiperbarik bagi semua tim penyelam juga masih terus dilakukan.
"Selama masih ada penyelaman, kami terus lakukan terapi hiperbarik ini. Bukan cuma anggota kepolisian saja. Tapi semua tim penyelam," ujar dia.
Di sisi lain, Koordinator antemortem Rumah Sakit Polri Said Sukanto Kramatjari Komisaris Besar Polisi drg Saljyana memastikan semua temuan jenazah yang masuk teridentifikasi.
"Sampai nanti terakhir akan ada pendampingan ke pihak keluarga sampai teridentifikasi semuanua. Kami juga terus melakukan terapi hiperbarik kepada penyelam," ujar Kombes Saljyana.
Pesawat Lion Air JT 610 tipe Boeing 737 Max 8 bernomor registrasi PK-LQP, mengalami kecelakaan dan Jatuh di perairan Tanjungpakis Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06.33 WIB.
Pesawat nahas Lion Air JT 610 itu sendiri, membawa 180 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua Pilot dan lima awak pesawat.
"Kami identifikasi seluruhnya 626 (bagian jenazah). Kami terus identifikasi seluruhnya, dan akan serahkan sesuai manifest yang ada," tegas Yusri di Jakarta, Jumat.
Kombes Yusri mengatakan tim Disaster Victim Identification (DVI) akan terus mengidentifikasi seluruh korban pesawat naas itu sesuai dengan data manifes, yaitu sebanyak 189 orang.
Sementara itu, Kombes Yusri menyebut program pemulihan trauma atau "trauma healing" bagi keluarga penumpang dan terapi hiperbarik bagi semua tim penyelam juga masih terus dilakukan.
"Selama masih ada penyelaman, kami terus lakukan terapi hiperbarik ini. Bukan cuma anggota kepolisian saja. Tapi semua tim penyelam," ujar dia.
Di sisi lain, Koordinator antemortem Rumah Sakit Polri Said Sukanto Kramatjari Komisaris Besar Polisi drg Saljyana memastikan semua temuan jenazah yang masuk teridentifikasi.
"Sampai nanti terakhir akan ada pendampingan ke pihak keluarga sampai teridentifikasi semuanua. Kami juga terus melakukan terapi hiperbarik kepada penyelam," ujar Kombes Saljyana.
Pesawat Lion Air JT 610 tipe Boeing 737 Max 8 bernomor registrasi PK-LQP, mengalami kecelakaan dan Jatuh di perairan Tanjungpakis Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06.33 WIB.
Pesawat nahas Lion Air JT 610 itu sendiri, membawa 180 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua Pilot dan lima awak pesawat.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: