Bekasi (ANTARA News) - Ratusan warga Perumahan Jatibening Indah, Bekasi memrotes rumah di jalan Batam Blok B nomor 135 di perumahan tersebut dimanfaatkan untuk tempat ibadah umat Nasrani tanpa izin dari instansi berwenang. Rumah yang sebelumnya milik Jonathan, dijual kepada pihak lain tetapi sejak beberapa tahun lalu dimanfaatkan untuk kebaktian, sehingga digerebek warga setempat, kata Jhoni, warga Perumahan Jatibening Indah, Minggu. "Rumah tinggal tidak boleh digunakan untuk kebaktian, apalagi tidak ada izin dari pejabat instansi terkait Pemkot Bekasi, sehingga warga kesal kemudian menggerebek rumah itu dan memrotesnya," katanya. Beberapa waktu lalu pengurus Majelis Gereja Kristen Jatibening Indah berjanji akan mengembalikan tempat itu sesuai fungsinya sebagai tempat tinggal, tetapi janji tidak dipenuhi. Aksi penggerebekan itu tidak menimbulkan tindakan anarkis, karena salah seorang Majelis Gereja Kristen Jatibening Indah, Sianipar bersedia menghentikan kegiatan dan akan membongkar rumah yang dijadikan tempat kebaktian di perumahan tersebut. Ratusan warga di perumahan itu sempat emosi dan akan membongkar rumah yang dialihfungsikan tersebut, tetapi Ketua RT 06/10, A Wahid dan sejumlah anggota Polsek Pondokgede turun tangan di lokasi kejadian, sehingga emosi warga dapat dicegah. Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama, Ketua RT, sejumlah anggota polisi, warga menggelar dialog dengan Sianipar untuk menuntaskan masalah tersebut. Dalam dialog itu, warga mendesak penanggungjawab kebaktian menghentikan aktivitasnya, karena rumah tinggal tidak boleh untuk kebaktian, sehingga suasana nyaris tegang. Ketua RT itu meminta kepada pengurus kebaktian untuk tidak meneruskan kegiatannya dan pindah mencari lokasi lain di luar perumahan tersebut. "Saya tidak bertanggungjawab kalau warga marah, tetapi saya sudah mengingatkan warga tidak berbuat melanggar aturan," kata A Wahid. Pada kesempatan itu, Majelis Gereja Kristen Jatibening Indah, Sianipar meminta kepada warga di perumahan tersebut untuk memberi kelonggaran kepada ratusan jemaat agar melaksanakan kebaktian hari ini. "Saya akan menyampaikan kepada jemaat saya untuk tidak melaksanakan kebaktian lagi di rumah ini, dan selanjutnya pengurus akan mengembalikan tempat itu sesuai fungsinya untuk tempat tinggal atau dibongkar," katanya. Mendengar penjelasan dari Sianipar itu, ratusan warga di perumahan tersebut membubarkan diri dengan tertib.(*)