Ketakutan Najwa Shihab saat jadi jurnalis
9 November 2018 15:56 WIB
Najwa Shibab ditemui dalam acara "Indonesian Womens Forum 2018" di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta, Jumat (9/11/2018). (Antara News/Maria Cicilia Galuh)
Jakarta (ANTARA News) - Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, Najwa Shihab mengaku menjadi lebih bijaksana dan berhati-hati dalam mengolah informasi terkait dengan berita yang ia sebarkan.
Najwa kerap melakukan investigasi terhadap narasumber yang dianggap "berbahaya". Sebagai jurnalis dan juga news anchor, ia seperti tidak takut dengan ancaman yang terjadi.
Najwa mengatakan dia takut ketika akan mengeluarkan sebuah berita yang ternyata memiliki informasi yang salah.
"Takut sih tapi menurut saya itu sehat. Karena rasa itu mengimbangi adrenalin. Sekarang akal sehat kita yang membuat kita untuk mengontrol. Dulu di awal-awal sering bablas sekarang lebih bijak karena ingat anak," kata Najwa saat berbincang dalam acara "Indonesian Womens Forum 2018" di Jakarta, Jumat.
"Yang jadi ketakutan bahwa mungkin informasi yang saya sampaikan ada salahnya atau tidak akuratnya. Karena sekali lagi, sekarang dunia kecepatan berita itu seolah-olah membuat jurnalis terburu-buru bekerjanya, gitu jadi lebih takut ngawur. Kalau takut nanya atau takut meliput itu tidak ada dalam kamus," lanjutnya.
Menurut Najwa, semua orang kini bisa menjadi jurnalis. Oleh karena itu, profesi wartawan menjadi sangat penting untuk meluruskan informasi yang benar.
"Semua orang bisa melakukan yang disampaikan oleh wartawan. Di situ fungsi wartawan dibutuhkan. Jadi penting karena orang selalu akan butuh fakta yang dipertanggung jawabkan, informasi yang benar karena itu dibutuhkan untuk mengambil sikap," jelas Najwa.
Baca juga: Najwa Shihab ajak pemuda songsong peluang di era digital
Baca juga: Najwa Shihab: Tingkatkan minat baca perlu "keroyokan"
Najwa kerap melakukan investigasi terhadap narasumber yang dianggap "berbahaya". Sebagai jurnalis dan juga news anchor, ia seperti tidak takut dengan ancaman yang terjadi.
Najwa mengatakan dia takut ketika akan mengeluarkan sebuah berita yang ternyata memiliki informasi yang salah.
"Takut sih tapi menurut saya itu sehat. Karena rasa itu mengimbangi adrenalin. Sekarang akal sehat kita yang membuat kita untuk mengontrol. Dulu di awal-awal sering bablas sekarang lebih bijak karena ingat anak," kata Najwa saat berbincang dalam acara "Indonesian Womens Forum 2018" di Jakarta, Jumat.
"Yang jadi ketakutan bahwa mungkin informasi yang saya sampaikan ada salahnya atau tidak akuratnya. Karena sekali lagi, sekarang dunia kecepatan berita itu seolah-olah membuat jurnalis terburu-buru bekerjanya, gitu jadi lebih takut ngawur. Kalau takut nanya atau takut meliput itu tidak ada dalam kamus," lanjutnya.
Menurut Najwa, semua orang kini bisa menjadi jurnalis. Oleh karena itu, profesi wartawan menjadi sangat penting untuk meluruskan informasi yang benar.
"Semua orang bisa melakukan yang disampaikan oleh wartawan. Di situ fungsi wartawan dibutuhkan. Jadi penting karena orang selalu akan butuh fakta yang dipertanggung jawabkan, informasi yang benar karena itu dibutuhkan untuk mengambil sikap," jelas Najwa.
Baca juga: Najwa Shihab ajak pemuda songsong peluang di era digital
Baca juga: Najwa Shihab: Tingkatkan minat baca perlu "keroyokan"
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: