Wiranto sebut aksi bela tauhid ditunggangi HTI
9 November 2018 14:41 WIB
Menkopolhukam Wiranto memberi keterangan terkait perkembangan penanganan bencana alam gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (1/10/2018). Menurut Wiranto pemerintah akan menerima bantuan dari dunia internasional yang disesuaikan dengan kebutuhan korban. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut aksi bela tauhid ditunggangi oleh organisasi HTI yang telah dibubarkan dan pihak dengan kepentingan politik.
"Untuk demonstrasi yang dua kali itu ternyata memang ditunggangi kelompok-kelompok yang memanfaatkan untuk kepentingan politik, dimanfaatkan untuk teman-teman HTI tetap eksis," kata Wiranto usai dialog dengan pimpinan ormas Islam di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat.
Untuk itu, mantan panglima TNI itu mengingatkan kepada umat Islam yang melakukan demonstrasi untuk berhati-hati dan mewaspadai adanya kepentingan terselubung.
Demonstrasi yang terkadang bertujuan baik untuk membangun suatu pemahaman positif, dikatakannya dapat ditunggangi kelompok lain untuk kepentingan politik.
Selama ini, ujar Wiranto, masih terjadi perdebatan cukup sengit tentang pembakaran bendera dari sudut pandang bendera tersebut dinilai bendera HTI dan sudut pandang bendera tauhid.
Polisi telah menjalankan proses peradilan kepada pembakar atau pun pembawa bendera, tetapi aksi bela tauhid tetap digelar sebanyak dua kali.
Kini, meski dialog antara pemerintah dan para pemimpin ormas Islam tentang peristiwa pembakaran bendera di Garut mencapai kesepakatan dan diharapkan tidak terdapat kegaduhan kembali, ia berencana mengadakan dialog dan pertemuan secara berkala.
"Saya kira pertemuan seperti ini akan saya lakukan secara berkala, secara periodik agar kebesamaan kita, baik sesama umat Islam atau antaragama tetap terjaga," ucap Menkopolhukam.
Baca juga: Wiranto berdialog dengan pemimpin ormas Islam
Baca juga: Wiranto sebut Aksi Bela Tauhid mubazir
Baca juga: Wiranto temui 10 orang perwakilan Aksi 211
"Untuk demonstrasi yang dua kali itu ternyata memang ditunggangi kelompok-kelompok yang memanfaatkan untuk kepentingan politik, dimanfaatkan untuk teman-teman HTI tetap eksis," kata Wiranto usai dialog dengan pimpinan ormas Islam di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat.
Untuk itu, mantan panglima TNI itu mengingatkan kepada umat Islam yang melakukan demonstrasi untuk berhati-hati dan mewaspadai adanya kepentingan terselubung.
Demonstrasi yang terkadang bertujuan baik untuk membangun suatu pemahaman positif, dikatakannya dapat ditunggangi kelompok lain untuk kepentingan politik.
Selama ini, ujar Wiranto, masih terjadi perdebatan cukup sengit tentang pembakaran bendera dari sudut pandang bendera tersebut dinilai bendera HTI dan sudut pandang bendera tauhid.
Polisi telah menjalankan proses peradilan kepada pembakar atau pun pembawa bendera, tetapi aksi bela tauhid tetap digelar sebanyak dua kali.
Kini, meski dialog antara pemerintah dan para pemimpin ormas Islam tentang peristiwa pembakaran bendera di Garut mencapai kesepakatan dan diharapkan tidak terdapat kegaduhan kembali, ia berencana mengadakan dialog dan pertemuan secara berkala.
"Saya kira pertemuan seperti ini akan saya lakukan secara berkala, secara periodik agar kebesamaan kita, baik sesama umat Islam atau antaragama tetap terjaga," ucap Menkopolhukam.
Baca juga: Wiranto berdialog dengan pemimpin ormas Islam
Baca juga: Wiranto sebut Aksi Bela Tauhid mubazir
Baca juga: Wiranto temui 10 orang perwakilan Aksi 211
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Tags: