Jakarta (ANTARA News) - Pihak kepolisian menduga Rohandi yang menyerang anggota Polsek Metro Penjaringan Jakarta Utara ingin mati bunuh diri karena depresi tidak mendapatkan pekerjaan.
"Motifnya dia (Rohandi) ingin mati karena depresi, dia tidak ada pekerjaan kemudian mengalami sakit jadi dia ingin bunuh diri dengan menyerang petugas dengan harapan dia akan ditembak oleh petugas," kata Kapolsek Metro Penjaringan Ajun Komisaris Besar Polisi Rachmat Sumekar di Jakarta, Jumat.
Rachmat memastikan penyerangan Rohandi terhadap anggota Polsek Metro Penjaringan tidak terkait jaringan teroris.
Diungkapkan Rachmat, polisi juga meminta keterangan keluarga pelaku yang menyebutkan Rohandi mengalami gangguan jiwa dan kerap mengurung diri.
"Rencana kita bawa ke psikiater," tutur Rachmat.
Sementara itu, kondisi anggota Polsek Metro Penjaringan AKP MA Irawan mengalami luka ringan akibat terkena sabetan senjata tajam oleh pelaku.
Sedangkan kondisi Rohandi juga membaik meski terkena tembakan peringatan yang dilepaskan salah satu anggota kepolisian.
Sebelumnya, seorang pria Rohandi menyerang anggota piket Polsek Metro Penjaringan AKP MA Irawan menggunakan senjata tajam pada Jumat pukul 01.30 WIB.
Selain itu, pelaku juga menyerang dua anggota lain dan memecahkan kaca salah satu ruangan.
Karena membahayakan, salah satu anggota mengambil tindakan tegas terukur untuk melumpuhkan pelaku.
Metropolitan
Polisi duga penyerang Polsektro Penjaringan ingin bunuh diri karena depresi
9 November 2018 14:09 WIB
Pelaku Rohandi yang menyerang anggota kepolisian beserta barang bukti senjata tajam yang digunakan di Polsek Metro Penjaringan Jakarta Utara, Jumat (8/11/2018). (Istimewa)
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: