Jakarta, (ANTARA News) - Sebanyak 194 kantong jenazah sudah diterima dan masuk ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, pada hari ke-11 sejak kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 terjadi.

Total jumlah 194 kantong tersebut diperoleh setelah pada pukul 20:00 WIB, sebanyak empat unit mobil ambulans dari Pelabuhan Tanjung Priok yang membawa total delapan kantung jenazah, yakni masing-masing dua kantong jenazah tiba di RS Polri Sukanto.

"Terakhir tadi adalah datang empat ambulans yang membawa delapan kantong jenazah. Hingga total sampai sekarang telah masuk 194 kantong jenazah dan 23 kantong properti," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Raden Said Sukanto, Kombes Pol Edy Purnomo, Kamis malam.

Hingga hari ke-11 operasi evakuasi dan identifikasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka Belitung, sudah ada 71 korban kecelakaan yang berhasil teridentifikasi oleh tim DVI Polri usai pada Kamis ini kembali teridentifikasi 20 jenazah.

Korban yang berhasil teridentifikasi tersebut, hasil dari pemeriksaan pada kantong jenazah yang tiba dan diperiksa di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, sejak Senin (29/10) lalu dengan terkumpul 609 sampel DNA postmortem dan 256 sampel antemortem dengan terverifikasi 189 sampel dari pihak keluarga.

Pesawat Lion Air JT 610 tipe Boeing 737 Max 8 bernomor registrasi PK-LQP, mengalami kecelakaan dan Jatuh di perairan Tanjungpakis Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06:33 WIB.

Pesawat nahas Lion Air JT 610 itu sendiri, dikabarkan membawa 180 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua Pilot dan lima awak pesawat.

Baca juga: Haru menyelimuti pemulangan 20 jenazah JT 610
Baca juga: Tiga jenazah JT 610 warga Babel teridentifikasi