Jakarta (ANTARA News) -- Startup di bidang teknologi finansial (fintech) menggelontorkan sumbangan sebesar Rp.200 juta untuk korban gempa di Palu. Sumbangan yang merupakan bagian dari program tanggung jawab perusahaan ini disalurkan melalui ACT (Aksi Cepat Tanggap).


Sebelumnya, Fintopia telah terlebih dahulu memberikan bantuan cepat tanggap berupa penghapusan tagihan piutang bagi pengguna Easycash yang tinggal di wilayah Palu – Sigi – Donggala.




"Hal ini merupakan bentuk bantuan pertama yang diberikan secara tidak langsung oleh pihak Fintopia kepada para korban bencana alam di Palu dan sekitarnya,” ucap CEO Fintopia Liu Yongyan.




Donasi sebesar Rp.200 juta akan dialokasikan untuk pembangunan rumah sementara atau shelter bagi para korban.




Head of Partnership ACT Basair Muhammad mengungkapkan, bantuan untuk pembuatan shelter atau rumah sementara ini sangat bermanfaat bagi korban bencana di Palu mengingat Indonesia sedang memasuki musim hujan. Pasalnya, para korban sekarang masih tinggal di dalam tenda yang apabila turun hujan airnya dapat masuk ke dalam tenda.




"Jadi kami berharap pembangunan rumah sementara bisa cepat selesai dan dapat ditempati oleh para pengungsi," kata Basair.




Dengan produk utama EasyCash, Fintopia merupakan startup yang bergerak pada sektor P2P lending dan telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.