Petugas buka jalur terisolasi di Tasikmalaya
8 November 2018 20:46 WIB
PERBAIKAN JEMBATAN PANSEL PASANG BAILEY Foto diudara Jembatan Pasanggrahan atau jembatan Pansel Jabar yang ambruk diterjang arus sungai akibat banjir bandang di Desa Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (8/11/2018). Kementerian PUPR memasang jembatan beily atau jembatan sementara yang menghubungkan jalur Tasikmalaya dengan Garut yang ditargetkan selesai lima sampai enam hari. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/hp. (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Tasikmalaya, (ANTARA News) - Petugas gabungan yang diterjunkan untuk menanggulangi daerah terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berupaya membuka jalur di daerah yang terisolasi.
Pembukaan jalur agar warga bisa beraktivitas sekaligus untuk memudahkan pendistribusian bantuan.
"Alat berat sudah didatangkan bahkan sudah bisa masuk ke lokasi Bojongsari (daerah terdampak bencana)," kata Kabid Darurat Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Ria Supriana di Tasikmalaya, Kamis.
Bencana banjir dan longsor di wilayah selatan Tasikmalaya itu telah membuat jembatan terputus bahkan jalan yang menjadi akses warga juga tertutup longsor.
Ia menyebutkan, daerah yang masih terisolasi berada di Kecamatan Culamega, untuk itu petugas gabungan mulai fokus menangani daerah terisolasi, yang sebelumnya petugas terkonsentrasi mengevakuasi korban bencana.
"Proses evakuasi pencarian seluruh korban hilang di Cipatujah sudah ditemukan, maka kita geser ke Culamega dengan membuat posko kedua di sana," katanya.
Selain menerjunkan petugas gabungan, jajarannya juga membawa kebutuhan logistik berupa tenda terpal dan petugas kesehatan, ada juga petugas memasang jembatan bailey.
Ia mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan bencana untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman sampai daerahnya dinyatakan aman untuk ditempati.
"Masyarakat agar ke lokasi yang lebih aman bilamana kawasan pemukimannya membahayakan, atau belum bisa ditempati," katanya.
Daerah yang masih terisolasi yakni Desa Bojongsari dan Desa Cikuya, Kecamatan Culamega, daerah itu terdampak bencana banjir yang cukup parah.
Sebelumnya bencana banjir dan longsor di wilayah selatan Tasikmalaya itu terjadi, Selasa (6/11) yang sebelumnya diguyur hujan deras sejak Senin (5/11).
Bencana tersebut telah menyebabkan rumah warga terendam banjir, jembatan terputus, juga menelan korban jiwa akibat terseret arus air.
Baca juga: 750 keluarga terdampak banjir di Tasikmalaya
Baca juga: Jembatan penghubung Tasikmalaya-Garut roboh diterjang banjir
Pembukaan jalur agar warga bisa beraktivitas sekaligus untuk memudahkan pendistribusian bantuan.
"Alat berat sudah didatangkan bahkan sudah bisa masuk ke lokasi Bojongsari (daerah terdampak bencana)," kata Kabid Darurat Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Ria Supriana di Tasikmalaya, Kamis.
Bencana banjir dan longsor di wilayah selatan Tasikmalaya itu telah membuat jembatan terputus bahkan jalan yang menjadi akses warga juga tertutup longsor.
Ia menyebutkan, daerah yang masih terisolasi berada di Kecamatan Culamega, untuk itu petugas gabungan mulai fokus menangani daerah terisolasi, yang sebelumnya petugas terkonsentrasi mengevakuasi korban bencana.
"Proses evakuasi pencarian seluruh korban hilang di Cipatujah sudah ditemukan, maka kita geser ke Culamega dengan membuat posko kedua di sana," katanya.
Selain menerjunkan petugas gabungan, jajarannya juga membawa kebutuhan logistik berupa tenda terpal dan petugas kesehatan, ada juga petugas memasang jembatan bailey.
Ia mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan bencana untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman sampai daerahnya dinyatakan aman untuk ditempati.
"Masyarakat agar ke lokasi yang lebih aman bilamana kawasan pemukimannya membahayakan, atau belum bisa ditempati," katanya.
Daerah yang masih terisolasi yakni Desa Bojongsari dan Desa Cikuya, Kecamatan Culamega, daerah itu terdampak bencana banjir yang cukup parah.
Sebelumnya bencana banjir dan longsor di wilayah selatan Tasikmalaya itu terjadi, Selasa (6/11) yang sebelumnya diguyur hujan deras sejak Senin (5/11).
Bencana tersebut telah menyebabkan rumah warga terendam banjir, jembatan terputus, juga menelan korban jiwa akibat terseret arus air.
Baca juga: 750 keluarga terdampak banjir di Tasikmalaya
Baca juga: Jembatan penghubung Tasikmalaya-Garut roboh diterjang banjir
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Tags: