Jamal Hibatullah jadi pebalap Indonesia tercepat etape lima TDS 2018
8 November 2018 20:40 WIB
Pebalap Indonesia Jamal Hibatullah (tim PGN Road Cycling Team) naik podium sebagai pebalap Indonesia tercepat di etape lima balap sepeda Tour de Singkarak (TDS) 2018 di Pasaman, Sumatera Barat, Kamis (8/11). (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)
Pasaman, Sumatera Barat (ANTARA News) - Pebalap Indonesia Jamal Hibatullah (tim PGN Road Cycling Team) naik podium sebagai pebalap Indonesia tercepat di etape lima balap sepeda Tour de Singkarak (TDS) 2018 di Pasaman, Sumatera Barat, Kamis.
Jamal, yang menjadi pebalap Indonesia terbaik pada ajang TDS 2017, menyentuh garis finis di depan Kantor Bupati Pasaman dengan waktu 4 jam 34 detik, finis kelima di peringkat pebalap etape lima.
Podium itu adalah yang pertama bagi Jamal di ajang TDS 2018.
"Syukur alhamdulillah terima kasih untuk teman-teman yang bekerja sama dengan baik. Sebetulnya target kita hari ini adalah juara etape, bukan hanya peringkat lima atau pebalap Indonesia terbaik, sedikit melenceng lah," kata Jamal usai perlombaan yang menempuh jarak total 161,4 km itu.
Jamal mengungkapkan bahwa trek etape lima kali ini cukup berbahaya karena kondisi jalan yang licin dan bekas longsor.
Hujan yang turun di Sumatera Barat Rabu malam sempat menyebabkan longsor di ruas jalan yang dilalui etape lima. Bahkan panitia sempat memangkas rute sepanjang 9 km karena ruas jalan berada di Bukik Limbuki, Taram, Andaleh, Tarok, dan Batang Tabik terendam banjir.
"Treknya cukup berbahaya pas turunan ada longsor, banyak pebalap yang jatuh. Terus masuk ke finis hujan, jalan kecil dan jalannya agak keriting, rusak," kata Jamal.
Walaupun finis sebagai pebalap Indonesia tercepat di etape, Jamal belum mampu merebut jersey merah putih, yang masih dipegang oleh Muhammad Abdurrohman (KFC Cycling Team) sebagai pebalap Indonesia terbaik.
Saat ini Jamal naik empat peringkat ke peringkat 17 klasemen pebalap Indonesia.
"Masih ada peluang, besok ada jalan menanjak 17 kilo, kemudian yang paling berat tanjakannya di etape tujuh," kata Jamal.
Etape tujuh menjadi etape paling menentukan bagi para pebalap dengan spesialisasi tanjakan.
"Strategi saya pribadi di etape tujuh soalnya itu paling berat dan kritis buat para climber," kata Jamal.
Baca juga: Balap sepeda Tour de Singkarak dimulai
Hingga etape lima, jersey kuning masih dipegang oleh pebalap Australia Jesse Ewart (Sapura Cycling Team Malaysia).
Di kategori sprint, jersey hijau berpindah tangan dari Jesse Ewart ke tangan Oleksandr Polivoda dari tim Ningxia Sports Lottery Lival Cycling Team.
Ewart juga harus merelakan jersey polkadot yang dia raih di dua etape sebelumnya kepada Marcelo Felipe dari tim & Eleven- Cliqq Roadbike Philippines.
Thailand Continental Cycling Team masih merajai klasemen tim secara umum, diikuti oleh Bike Aid dan KFC Cycling team.
Kemudian klasemen sementara tim Indonesia masih dipegang oleh KFC Cycling Team di peringkat satu, yang dibayangi oleh PGN Road CYcling Team di peringkat dua dan Banyuwanti Road Cycling Team Community di peringkat tiga.
Baca juga: Ewart pertahankan jersey kuning di etape lima TDS
Baca juga: Kelok 9 menjadi ikon etape V Tour de Singkarak 2018
Baca juga: Peserta TdS terima hadiah batik tanah liek
Jamal, yang menjadi pebalap Indonesia terbaik pada ajang TDS 2017, menyentuh garis finis di depan Kantor Bupati Pasaman dengan waktu 4 jam 34 detik, finis kelima di peringkat pebalap etape lima.
Podium itu adalah yang pertama bagi Jamal di ajang TDS 2018.
"Syukur alhamdulillah terima kasih untuk teman-teman yang bekerja sama dengan baik. Sebetulnya target kita hari ini adalah juara etape, bukan hanya peringkat lima atau pebalap Indonesia terbaik, sedikit melenceng lah," kata Jamal usai perlombaan yang menempuh jarak total 161,4 km itu.
Jamal mengungkapkan bahwa trek etape lima kali ini cukup berbahaya karena kondisi jalan yang licin dan bekas longsor.
Hujan yang turun di Sumatera Barat Rabu malam sempat menyebabkan longsor di ruas jalan yang dilalui etape lima. Bahkan panitia sempat memangkas rute sepanjang 9 km karena ruas jalan berada di Bukik Limbuki, Taram, Andaleh, Tarok, dan Batang Tabik terendam banjir.
"Treknya cukup berbahaya pas turunan ada longsor, banyak pebalap yang jatuh. Terus masuk ke finis hujan, jalan kecil dan jalannya agak keriting, rusak," kata Jamal.
Walaupun finis sebagai pebalap Indonesia tercepat di etape, Jamal belum mampu merebut jersey merah putih, yang masih dipegang oleh Muhammad Abdurrohman (KFC Cycling Team) sebagai pebalap Indonesia terbaik.
Saat ini Jamal naik empat peringkat ke peringkat 17 klasemen pebalap Indonesia.
"Masih ada peluang, besok ada jalan menanjak 17 kilo, kemudian yang paling berat tanjakannya di etape tujuh," kata Jamal.
Etape tujuh menjadi etape paling menentukan bagi para pebalap dengan spesialisasi tanjakan.
"Strategi saya pribadi di etape tujuh soalnya itu paling berat dan kritis buat para climber," kata Jamal.
Baca juga: Balap sepeda Tour de Singkarak dimulai
Hingga etape lima, jersey kuning masih dipegang oleh pebalap Australia Jesse Ewart (Sapura Cycling Team Malaysia).
Di kategori sprint, jersey hijau berpindah tangan dari Jesse Ewart ke tangan Oleksandr Polivoda dari tim Ningxia Sports Lottery Lival Cycling Team.
Ewart juga harus merelakan jersey polkadot yang dia raih di dua etape sebelumnya kepada Marcelo Felipe dari tim & Eleven- Cliqq Roadbike Philippines.
Thailand Continental Cycling Team masih merajai klasemen tim secara umum, diikuti oleh Bike Aid dan KFC Cycling team.
Kemudian klasemen sementara tim Indonesia masih dipegang oleh KFC Cycling Team di peringkat satu, yang dibayangi oleh PGN Road CYcling Team di peringkat dua dan Banyuwanti Road Cycling Team Community di peringkat tiga.
Baca juga: Ewart pertahankan jersey kuning di etape lima TDS
Baca juga: Kelok 9 menjadi ikon etape V Tour de Singkarak 2018
Baca juga: Peserta TdS terima hadiah batik tanah liek
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: