Metropolitan
Aktivitas posko terpadu Lion Air terpantau sepi
8 November 2018 16:48 WIB
Arsip Petugas memeriksa puing pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (5/11/2018). Pada operasi evakuasi badan pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 hari ke delapan tim SAR gabungan menemukan puing pesawat yaitu Emergency Locater Transmitter (ELT), Direction Flight, dan bagian roda pesawat ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.
Jakarta (ANTARA News) - Aktivitas posko terpadu Lion Air JT 610 di dermaga JICT II Tanjung Priok pada hari ke-11 pencarian terpantau sepi karena hanya Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang masih melakukan proses evakuasi di lapangan.
Berdasarkan pantauan Antara di Tanjung Priok Jakarta, Kamis, Basarnas masih mengirimkan sejumlah elemen pencari baik personel dan peralatan ke lokasi jatuhnya pesawat di Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat.
Basarnas kembali memperpanjang proses pencarian untuk tiga hari ke depan guna mencari korban yang kemungkinan masih tertinggal serta mencari "cockpit voice recorder" (CVR) yang hingga saat ini belum berhasil ditemukan.
Basarnas mengerahkan tiga kapal antara lain KN SAR Sadewa, KN SAR Drupada, dan KN SAR Basudewa, serta tiga perahu karet, yang semuanya bertolak dari dermaga JICT II pada Kamis pagi.
Sementara unsur Basarnas yang terlibat ialah Basarnas Pusat, Basarnas Jakarta, Basarnas Lampung, Basarnas Semarang, Basarnas Bandung, dan Basarnas Special Group (BSG).
Hingga hari ini, total kantong jenazah yang sudah berhasil diangkat Basarnas tim SAR gabungan mencapai 187 kantong.
Sedangkan jumlah personel yang masih terlibat proses evakuasi pada hari ke-11 sebanyak 231 orang, dari yang sebelumnya berjumlah lebih dari 1.300 personel gabungan.
Unsur SAR yang masih aktif tersebut terdiri dari Basarnas sebanyak 201 orang dan 30 orang dari "Disaster Victim Identification" (DVI) Polri.
Berdasarkan pantauan Antara di Tanjung Priok Jakarta, Kamis, Basarnas masih mengirimkan sejumlah elemen pencari baik personel dan peralatan ke lokasi jatuhnya pesawat di Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat.
Basarnas kembali memperpanjang proses pencarian untuk tiga hari ke depan guna mencari korban yang kemungkinan masih tertinggal serta mencari "cockpit voice recorder" (CVR) yang hingga saat ini belum berhasil ditemukan.
Basarnas mengerahkan tiga kapal antara lain KN SAR Sadewa, KN SAR Drupada, dan KN SAR Basudewa, serta tiga perahu karet, yang semuanya bertolak dari dermaga JICT II pada Kamis pagi.
Sementara unsur Basarnas yang terlibat ialah Basarnas Pusat, Basarnas Jakarta, Basarnas Lampung, Basarnas Semarang, Basarnas Bandung, dan Basarnas Special Group (BSG).
Hingga hari ini, total kantong jenazah yang sudah berhasil diangkat Basarnas tim SAR gabungan mencapai 187 kantong.
Sedangkan jumlah personel yang masih terlibat proses evakuasi pada hari ke-11 sebanyak 231 orang, dari yang sebelumnya berjumlah lebih dari 1.300 personel gabungan.
Unsur SAR yang masih aktif tersebut terdiri dari Basarnas sebanyak 201 orang dan 30 orang dari "Disaster Victim Identification" (DVI) Polri.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: