Triawan Munaf: WCCE 2020 digelar di Dubai
8 November 2018 11:19 WIB
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf usai menggelar wawancara terbatas di Nusa Dua, Bali, Kamis. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)
Nusa Dua, Bali, (ANTARA News) - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyampaikan bahwa perhelatan World Conference on Creative Economy (WCCE) 2020 akan digelar di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
"Sudah pasti di Dubai dua tahun lagi, alasannya karena mereka serius dan secara geografis juga ada di tengah," kata Triawan saat sarapan bersama Shopee dan media terbatas di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Menurut Triawan, Dubai juga memiliki fasilitas dan infrastruktur mumpuni untuk menggelar sebuah konferensi ekonomi kreatif tingkat dunia, sehingga persiapan selama dua tahun dirasa cukup bagi negara yang terletak di pantai Teluk Persia UEA ini.
Selain itu, Indonesia sebagai pemilik brand WCCE juga ingin melihat tansformasi negara, yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam dalam kegiatan perekonomiannya, kemudian mulai mengembangkan ekonomi kreatif.
"Kita juga mau melihat sebuah transformasi negara di Arab, seperti Saudi juga kan bertransformasi dari minyak ke industri kreatif. Jadi, kita masuk ke sana juga, tutur Triawan.
Selain Dubai, kota yang juga berkeinginan menggelar acara serupa adalah Bogota, Kolombia, namun Dubai menunjukkan keseriusannya saat menghadiri WCCE 2018 di Nusa Dua, Bali.
Keinginan kedua negara tersebut untuk menggelar acara WCCE, disampaikan Triawan, merupakan sebuah pengakuan dunia internasional terhadap penyelenggaraan WCCE pertama, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
WCCE merupakan konferensi tingkat dunia pertama yang membahas ekonomi kreatif dan digelar oleh Bekraf bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Acara ini diikuti delegasi lebih dari 30 negara dan 1.500 peserta. Mengusung tema Inclusively Creative, Indonesia ingin menyampaikan pesan ke dunia bahwa ekonomi kreatif berpotensi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi negara.
Baca juga: Marcella Zalianty puji perhelatan WCCE di Bali
"Sudah pasti di Dubai dua tahun lagi, alasannya karena mereka serius dan secara geografis juga ada di tengah," kata Triawan saat sarapan bersama Shopee dan media terbatas di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Menurut Triawan, Dubai juga memiliki fasilitas dan infrastruktur mumpuni untuk menggelar sebuah konferensi ekonomi kreatif tingkat dunia, sehingga persiapan selama dua tahun dirasa cukup bagi negara yang terletak di pantai Teluk Persia UEA ini.
Selain itu, Indonesia sebagai pemilik brand WCCE juga ingin melihat tansformasi negara, yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam dalam kegiatan perekonomiannya, kemudian mulai mengembangkan ekonomi kreatif.
"Kita juga mau melihat sebuah transformasi negara di Arab, seperti Saudi juga kan bertransformasi dari minyak ke industri kreatif. Jadi, kita masuk ke sana juga, tutur Triawan.
Selain Dubai, kota yang juga berkeinginan menggelar acara serupa adalah Bogota, Kolombia, namun Dubai menunjukkan keseriusannya saat menghadiri WCCE 2018 di Nusa Dua, Bali.
Keinginan kedua negara tersebut untuk menggelar acara WCCE, disampaikan Triawan, merupakan sebuah pengakuan dunia internasional terhadap penyelenggaraan WCCE pertama, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
WCCE merupakan konferensi tingkat dunia pertama yang membahas ekonomi kreatif dan digelar oleh Bekraf bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Acara ini diikuti delegasi lebih dari 30 negara dan 1.500 peserta. Mengusung tema Inclusively Creative, Indonesia ingin menyampaikan pesan ke dunia bahwa ekonomi kreatif berpotensi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi negara.
Baca juga: Marcella Zalianty puji perhelatan WCCE di Bali
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: