Korban hanyut banjir Tasikmalaya terus dicari
8 November 2018 07:26 WIB
Arsip: Warga menyaksikan Jembatan Pesangrahan yang ambruk diterjang banjir bandang sungai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (7/10/2018). Jembatan tersebut ambruk akibat intensitas hujan yang tinggi terus mengguyur wilayah selatan pada Selasa (6/11) dini hari, dan menyebabkan jalur penghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut atau jalur Pantai Selatan (Pansel) Jabar tidak bisa dilewati. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pd. (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Surabaya (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tim pencarian dan pertolongan masih terus mencari korban yang hanyut akibat banjir di Tasikmalaya.
"Satu orang hilang terseret banjir saat sedang berenang. Menurut temannya, korban loncat ke sungai langsung terseret arus kemudian tenggelam," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Surabaya, Kamis.
Sutopo mengatakan satu orang hilang atas nama Fajar Fian (10), warga Desa Sindangreja, Kecamatan Cikalong. Fajar hilang Selasa (6/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Tim pencarian dan pertolongan terus melakukan pencarian dengan menyusuri sungai.
Selain satu orang hilang, tim pencarian dan pertolongan telah menemukan lima orang meninggal akibat terseret banjir dan tertimbun longsor. Semua korban telah diserahkan kepada pihak keluarga.
"BPBD Kabupaten Tasikmalaya bersama aparat setempat dan relawan terus melakukan penanganan darurat. BPBD mengimbau masyarakat agar berhati-hati," jelasnya.
Sutopo mengimbau masyarakat yang berada di dekat lokasi agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena hujan masih turun dan ada kemungkinan banjir atau longsor susulan.
Banjir dan longsor pada Selasa (6/11) pukul 04.00 WIB melanda enam desa di tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.
Desa terdampak adalah Ciandum, Bantar Kalong dan Cipatujah di Kecamatan Cipatujah; Cikupa dan Ciawi di Kecamatan Karang Nunggal; dan Ciluya di Kecamatan Culamega. Sebanyak 498 kepala keluarga terdampak banjir di tiga kecamatan tersebut.
Baca juga: 750 keluarga terdampak banjir di Tasikmalaya
Baca juga: ACT siapkan bantuan untuk banjir Tasikmalaya
"Satu orang hilang terseret banjir saat sedang berenang. Menurut temannya, korban loncat ke sungai langsung terseret arus kemudian tenggelam," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Surabaya, Kamis.
Sutopo mengatakan satu orang hilang atas nama Fajar Fian (10), warga Desa Sindangreja, Kecamatan Cikalong. Fajar hilang Selasa (6/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Tim pencarian dan pertolongan terus melakukan pencarian dengan menyusuri sungai.
Selain satu orang hilang, tim pencarian dan pertolongan telah menemukan lima orang meninggal akibat terseret banjir dan tertimbun longsor. Semua korban telah diserahkan kepada pihak keluarga.
"BPBD Kabupaten Tasikmalaya bersama aparat setempat dan relawan terus melakukan penanganan darurat. BPBD mengimbau masyarakat agar berhati-hati," jelasnya.
Sutopo mengimbau masyarakat yang berada di dekat lokasi agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena hujan masih turun dan ada kemungkinan banjir atau longsor susulan.
Banjir dan longsor pada Selasa (6/11) pukul 04.00 WIB melanda enam desa di tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.
Desa terdampak adalah Ciandum, Bantar Kalong dan Cipatujah di Kecamatan Cipatujah; Cikupa dan Ciawi di Kecamatan Karang Nunggal; dan Ciluya di Kecamatan Culamega. Sebanyak 498 kepala keluarga terdampak banjir di tiga kecamatan tersebut.
Baca juga: 750 keluarga terdampak banjir di Tasikmalaya
Baca juga: ACT siapkan bantuan untuk banjir Tasikmalaya
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: