Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kurs mata uang yang mulai mendekati nilai wajar sesuai fundamental (undervalued) menjadi penyebab terjadinya penguatan rupiah terhadap dolar AS.

"Terlihat sekarang bahwa market itu menganggap rupiah sudah terlalu murah," kata Darmin di Jakarta, Rabu.

Darmin menjelaskan nilai rupiah yang dihargai "terlalu murah" akan membuat pasar obligasi domestik menjadi atraktif dan modal asing kembali masuk ke Indonesia dalam jangka pendek.

"Modal asingnya ada yang mulai masuk dan membuat rupiah mulai menguat," kata mantan Gubernur Bank Indonesia ini.

Namun, menurut dia, pergerakan rupiah ini masih akan dipengaruhi oleh kondisi eksternal seperti perundingan dagang AS-China atau normalisasi kebijakan moneter The Fed hingga akhir tahun.

Menurut Darmin, pemerintah siap merespon momentum apresiasi rupiah terhadap dolar AS melalui penguatan kebijakan dengan merumuskan strategi baru.

Dalam beberapa hari terakhir, rupiah mengalami penguatan hingga tercatat sebesar Rp14.594 per dolar AS, pada Rabu sore (7/11), meski sempat mengalami perlemahan hingga Rp15.300-an per dolar AS.

Baca juga: Penguatan rupiah tunjukkan fundamental ekonomi Indonesia solid

Baca juga: Rupiah Terjaga, Cadangan Devisa Naik Jadi 115,2 Miliar Dolar