Pebalap Australia pertahankan tiga jersey di etape IV Tour de Singkarak 2018
7 November 2018 16:20 WIB
Pebalap asal Australia Jesse Ewart (Team Sapura Cycling Malaysia) mempertahankan tiga jersey: kuning, hijau, dan polkadot, setelah menyelesaikan etape IV balap sepeda Tour de Singkarak di Agam, Rabu. (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)
Agam, Sumatera Barat (ANTARA News) - Pebalap Australia Jesse Ewart (Team Sapura Cycling Malaysia) mempertahankan tiga jersey: kuning, hijau, dan polkadot, setelah menyelesaikan etape IV balap sepeda Tour de Singkarak di Agam, Rabu.
Walaupun finis di urutan 23 pada etape IV, Ewart masih memiliki catatan waktu terbaik di klasemen pebalap umum (15 jam 51 menit 32 detik) hingga dia berhak mempertahankan jersey kuning yang dia raih di balapan etape III.
Pebalap Thailand Ariya Phounsavath dari Thailand Continental Cycling Team membayangi Ewart di peringkat dua dengan selisih dua detik, diikuti oleh pebalap Indonesia Muhammad Abdurrohman dari Tim KFC dengan selisih 1 menit 5 detik.
"Saya kira karena kemarin saya membuat breakway dan saya bisa bertahan. Saya finis di peringkat 23 hari ini, tidak terlalu bagus tapi saya punya keuntungan dari hasil kemarin," kata Ewart.
Balapan etape IV, sejauh 144 km dari Padang sampai Agam, memiliki tiga titik sprint yaitu di Lubuk Alung (km 25,5), Sungai Limau (km 62) dan Lubuk Basung (km 107,9) serta satu titik tanjakan King Of Mountain di Kelok 44 Ambun Pagi yang memiliki ketinggian 1.140 meter (km 144/kategori 1).
Ewart juga masih memegang jersey hijau setelah menjadi yang tercepat di kategori sprint, dan jersey polkadot untuk kategori tanjakan (King of Mountain).
"Kelok (44) adalah tanjakan yang indah tapi sangat susah. Saya harap panitia tetap memasukkannya di balapan karena itu adalah suatu pertunjukan yang bagus," kata Ewart.
"Sangat susah apalagi ketika hujan, sangat licin dan susah mendapatkan traksi," kata Ewart soal Kelok 44.
Baca juga: Kelok 44 akan menantang pebalap di Etape IV Tour de Singkarak 2018
Sementara itu Etape IV yang diwarnai dengan turunnya hujan menjadi milik Pebalap Thailand Thanakhan Chaiyasombat (Thailand Continental Cycling Team) yang finis terdepan dengan waktu 3 jam 52 menit 6 detik diikuti oleh pebalap Belanda Adne Van Engelen (Bike Aid) di tempat kedua dan Sanghong Park asal Korea (LC Cycling Team) di peringkat tiga.
Abdul Sholeh dari KFC Cycling team menjadi pebalap Indonesia tercepat di etape IV, tapi klasemen pebalap Indonesia terbaik masih dipegang oleh Muhammad Abdurrahman (KFC Cycling Team) yang masih berhak mengenakan jersey merah putih.
"Alhamdulillah itu terjadi karena tim kami memang fokus," kata Abdurrahman.
"Saya bisa bertahan karena teman-teman di tim juga. Saya bertugas sebagai climber," kata Abdurrahman.
Tim KFC Cylcing dari Indonesia pun masih menduduki peringkat dua di klasifikasi umum tim setelah etape IV membayangi Thailand Continental Cycling Team di pucuk pimpinan.
Sebanyak 92 pebalap mengikuti balapan di etape IV TDS 2018 namun hanya satu pebalap yang gagal finis.
Etape V TDS 2018 pada Kamis akan menempuh rute Limapuluh Kota-Pasaman sejauh 170,5 km.
Walaupun finis di urutan 23 pada etape IV, Ewart masih memiliki catatan waktu terbaik di klasemen pebalap umum (15 jam 51 menit 32 detik) hingga dia berhak mempertahankan jersey kuning yang dia raih di balapan etape III.
Pebalap Thailand Ariya Phounsavath dari Thailand Continental Cycling Team membayangi Ewart di peringkat dua dengan selisih dua detik, diikuti oleh pebalap Indonesia Muhammad Abdurrohman dari Tim KFC dengan selisih 1 menit 5 detik.
"Saya kira karena kemarin saya membuat breakway dan saya bisa bertahan. Saya finis di peringkat 23 hari ini, tidak terlalu bagus tapi saya punya keuntungan dari hasil kemarin," kata Ewart.
Balapan etape IV, sejauh 144 km dari Padang sampai Agam, memiliki tiga titik sprint yaitu di Lubuk Alung (km 25,5), Sungai Limau (km 62) dan Lubuk Basung (km 107,9) serta satu titik tanjakan King Of Mountain di Kelok 44 Ambun Pagi yang memiliki ketinggian 1.140 meter (km 144/kategori 1).
Ewart juga masih memegang jersey hijau setelah menjadi yang tercepat di kategori sprint, dan jersey polkadot untuk kategori tanjakan (King of Mountain).
"Kelok (44) adalah tanjakan yang indah tapi sangat susah. Saya harap panitia tetap memasukkannya di balapan karena itu adalah suatu pertunjukan yang bagus," kata Ewart.
"Sangat susah apalagi ketika hujan, sangat licin dan susah mendapatkan traksi," kata Ewart soal Kelok 44.
Baca juga: Kelok 44 akan menantang pebalap di Etape IV Tour de Singkarak 2018
Sementara itu Etape IV yang diwarnai dengan turunnya hujan menjadi milik Pebalap Thailand Thanakhan Chaiyasombat (Thailand Continental Cycling Team) yang finis terdepan dengan waktu 3 jam 52 menit 6 detik diikuti oleh pebalap Belanda Adne Van Engelen (Bike Aid) di tempat kedua dan Sanghong Park asal Korea (LC Cycling Team) di peringkat tiga.
Abdul Sholeh dari KFC Cycling team menjadi pebalap Indonesia tercepat di etape IV, tapi klasemen pebalap Indonesia terbaik masih dipegang oleh Muhammad Abdurrahman (KFC Cycling Team) yang masih berhak mengenakan jersey merah putih.
"Alhamdulillah itu terjadi karena tim kami memang fokus," kata Abdurrahman.
"Saya bisa bertahan karena teman-teman di tim juga. Saya bertugas sebagai climber," kata Abdurrahman.
Tim KFC Cylcing dari Indonesia pun masih menduduki peringkat dua di klasifikasi umum tim setelah etape IV membayangi Thailand Continental Cycling Team di pucuk pimpinan.
Sebanyak 92 pebalap mengikuti balapan di etape IV TDS 2018 namun hanya satu pebalap yang gagal finis.
Etape V TDS 2018 pada Kamis akan menempuh rute Limapuluh Kota-Pasaman sejauh 170,5 km.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: