Pendidik profesional harus siap jadi artis serba bisa, kata Kak Seto
7 November 2018 12:28 WIB
Arsip Foto. Dua orang guru mengenakan pakaian adat saat mengajar di SMA Negeri 2 Medan, Sumut, untuk memperingati Hari Pahlawan. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, yang dikenal dengan sapaan Kak Seto, mengatakan pendidik profesional harus siap menjadi artis serba bisa agar dapat memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan dinantikan anak.
"Pendidik profesional harus siap jadi artis serba, bisa menjadi penyanyi, pendongeng, seniman, pelawak, pesulap dan sebagainya," katanya pada penutupan Rapat Koordinasi Teknis Perlindungan Anak Tahun 2018 Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan anak-anak akan lebih senang dan nyaman belajar kalau ada permainan dan hiburan, bukan dalam kondisi yang kaku dan monoton.
"Bagi anak, belajar efektif jika ada hiburan, permainan, warna warni, berpikir kreatif, badan segar dan emosi sehat," tuturnya.
Pegiat itu mengatakan bahwa impian anak adalah rumah dan sekolah yang ramah dan aman, karenanya orangtua dan guru harus menciptakan atmosfer yang nyaman dan aman bagi anak di rumah dan sekolah dengan mengutamakan pemenuhan hak anak.
"Anak-anak tidak hanya menjadi anak yang cerdas tapi mereka perlu jadi anak bahagia karena kita semua mendidik cinta," ujarnya.
Dia juga mengemukakan pentingnya mengenali karakteristik perkembangan anak di tiap tahapan agar dapat mendidik sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak.
Dan kepada para orangtua dia berpesan, "Jangan bermimpi punya anak yang penurut tapi bermimpilah punya anak yang mandiri dan bisa bekerja sama."
Baca juga:
Balikpapan siapkan sekolah ramah anak
10.210 sekolah sudah ramah anak
"Pendidik profesional harus siap jadi artis serba, bisa menjadi penyanyi, pendongeng, seniman, pelawak, pesulap dan sebagainya," katanya pada penutupan Rapat Koordinasi Teknis Perlindungan Anak Tahun 2018 Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan anak-anak akan lebih senang dan nyaman belajar kalau ada permainan dan hiburan, bukan dalam kondisi yang kaku dan monoton.
"Bagi anak, belajar efektif jika ada hiburan, permainan, warna warni, berpikir kreatif, badan segar dan emosi sehat," tuturnya.
Pegiat itu mengatakan bahwa impian anak adalah rumah dan sekolah yang ramah dan aman, karenanya orangtua dan guru harus menciptakan atmosfer yang nyaman dan aman bagi anak di rumah dan sekolah dengan mengutamakan pemenuhan hak anak.
"Anak-anak tidak hanya menjadi anak yang cerdas tapi mereka perlu jadi anak bahagia karena kita semua mendidik cinta," ujarnya.
Dia juga mengemukakan pentingnya mengenali karakteristik perkembangan anak di tiap tahapan agar dapat mendidik sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak.
Dan kepada para orangtua dia berpesan, "Jangan bermimpi punya anak yang penurut tapi bermimpilah punya anak yang mandiri dan bisa bekerja sama."
Baca juga:
Balikpapan siapkan sekolah ramah anak
10.210 sekolah sudah ramah anak
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: