"Hanum & Rangga" mengisahkan perjalanan batin penuh konflik
7 November 2018 09:08 WIB
MD Pictures merilis film “Hanum & Rangga” yang akan tayang pada Kamis, 8 November 2018 di Jakarta, Selasa (6/11/2018). (ANTARA News/Anggarini Paramita)
Jakarta (ANTARA News) – Islam itu indah dan mempertahankan cinta menjadi kekuatan cerita dalam film “Hanum & Rangga: Faith & The City” yang akan tayang pada Kamis (8/11).
Film yang diadaptasi dari novel laris “Faith and The City” karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra (2015) bukan sekadar mengajak penonton menelusuri keindahan kota New York nan megah—menjadi prolog pembuka film—tetapi juga mengenai perjalanan batin menemukan tujuan hidup berkeluarga.
Dibalut dengan pergumulan mengenai iman, cita-cita, kesetiaan menjadi daya tarik dari film “Hanum & Rangga: Faith & The City” yang menyodorkan kisah romansa pasangan suami istri di negeri orang.
Mengambil latar mengenai Islamphobia pascatragedi WTC, Hanum (Acha Septriasa) berhasil menyakinkan sang suami, Rangga (Rio Dewanto) untuk meraih impiannya berkarir di media Global New York Television (GNTV).
Awalnya, Rangga keberatan tapi demi cintanya kepada sang istri untuk menduduki jabatan sebagai produser program acara televisi di GNTV, ia rela tinggal lebih lama di New York dan meninggalkan sementara penelitiannya di Vienna, Austria.
Rio Dewanto lebih banyak menampilkan sosok Rangga yang pendiam dan “nrimo”. Kekesalan yang ditampilkan aktor ini juga terkesan datar dan kurang berkesan. Berbeda dengan Acha yang mampu menunjukkan “chemistry” dengan pasangan.
Namun “kehambaran” sosok Rangga, ditutupi dengan kehadiran rekan kerja Hanum di GNTV Samantha (Alex Abbad) dan atasan kerja Hanum Andy Cooper (Arifin Putra) yang digarap apik oleh sutradara Benni Setiawan.
Baik Alex maupun Arifin memainkan sosok berbeda dari film-film yang pernah mereka mainkan. Dengan gaya kemayu, Alex justru mencuri perhatian penonton dan memberikan peran penting dalam mempertegas prinsip Acha yang hendak mengikis ketakutan dunia terhadap Islam. Demikian pula dengan Arifin sebagai pemimpin redaksi yang sangat memuja rating, tampil bengis. dan kejam.
Film yang diproduseri Manoj Punjabi ini ingin menampilkan bahwa Islam itu indah. Konflik batin Hanum dengan target rating televisi akhirnya berbuah manis melalui program televisi “Insight Muslims.”
Sementara itu, kesibukan Hanum menenggelamkan Rangga dalam kesepian. Tanpa bayaran, Rangga bekerja di perpustakan milik Philipus Brown dan bertemu dengan korban tragedi 9/11 Azima Husein (Titi Kamal). Perlahan Rangga lebih banyak menghabiskan waktu dengan Azima.
Kelanjutan “99 Cahaya Di Langit Eropa” dan “Bulan Terbelah Di Langit Amerika” meninggalkan rasa penasaran mengenai makna “Faith and City” dalam film produksi MD Pictures. Akankah Hanum memilih melanjutkan karir yang membesarkan namanya? Apakah Rangga memiliki hubungan spesial dengan Azima? Bagaimana akhir mengenai pernikahan Hanum dan Rangga?
Baca juga: Kisah pacaran setelah menikah "Hanum & Rangga" siap tayang Kamis besok
Baca juga: Rio Dewanto merasa terbebani perankan sosok Rangga
Film yang diadaptasi dari novel laris “Faith and The City” karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra (2015) bukan sekadar mengajak penonton menelusuri keindahan kota New York nan megah—menjadi prolog pembuka film—tetapi juga mengenai perjalanan batin menemukan tujuan hidup berkeluarga.
Dibalut dengan pergumulan mengenai iman, cita-cita, kesetiaan menjadi daya tarik dari film “Hanum & Rangga: Faith & The City” yang menyodorkan kisah romansa pasangan suami istri di negeri orang.
Mengambil latar mengenai Islamphobia pascatragedi WTC, Hanum (Acha Septriasa) berhasil menyakinkan sang suami, Rangga (Rio Dewanto) untuk meraih impiannya berkarir di media Global New York Television (GNTV).
Awalnya, Rangga keberatan tapi demi cintanya kepada sang istri untuk menduduki jabatan sebagai produser program acara televisi di GNTV, ia rela tinggal lebih lama di New York dan meninggalkan sementara penelitiannya di Vienna, Austria.
Rio Dewanto lebih banyak menampilkan sosok Rangga yang pendiam dan “nrimo”. Kekesalan yang ditampilkan aktor ini juga terkesan datar dan kurang berkesan. Berbeda dengan Acha yang mampu menunjukkan “chemistry” dengan pasangan.
Namun “kehambaran” sosok Rangga, ditutupi dengan kehadiran rekan kerja Hanum di GNTV Samantha (Alex Abbad) dan atasan kerja Hanum Andy Cooper (Arifin Putra) yang digarap apik oleh sutradara Benni Setiawan.
Baik Alex maupun Arifin memainkan sosok berbeda dari film-film yang pernah mereka mainkan. Dengan gaya kemayu, Alex justru mencuri perhatian penonton dan memberikan peran penting dalam mempertegas prinsip Acha yang hendak mengikis ketakutan dunia terhadap Islam. Demikian pula dengan Arifin sebagai pemimpin redaksi yang sangat memuja rating, tampil bengis. dan kejam.
Film yang diproduseri Manoj Punjabi ini ingin menampilkan bahwa Islam itu indah. Konflik batin Hanum dengan target rating televisi akhirnya berbuah manis melalui program televisi “Insight Muslims.”
Sementara itu, kesibukan Hanum menenggelamkan Rangga dalam kesepian. Tanpa bayaran, Rangga bekerja di perpustakan milik Philipus Brown dan bertemu dengan korban tragedi 9/11 Azima Husein (Titi Kamal). Perlahan Rangga lebih banyak menghabiskan waktu dengan Azima.
Kelanjutan “99 Cahaya Di Langit Eropa” dan “Bulan Terbelah Di Langit Amerika” meninggalkan rasa penasaran mengenai makna “Faith and City” dalam film produksi MD Pictures. Akankah Hanum memilih melanjutkan karir yang membesarkan namanya? Apakah Rangga memiliki hubungan spesial dengan Azima? Bagaimana akhir mengenai pernikahan Hanum dan Rangga?
Baca juga: Kisah pacaran setelah menikah "Hanum & Rangga" siap tayang Kamis besok
Baca juga: Rio Dewanto merasa terbebani perankan sosok Rangga
Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
Tags: