Lifter putri Kaltim raih emas kejuaraan dunia
6 November 2018 23:31 WIB
Lifter angkat berat Kaltim Widari mengusap air matanya saat menjuarai final kelas 47 Kg putri PON XIX di Gelora Sabilulungan Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jabar, Minggu (25/9/2016). Widari berhasil meraih medali emas sekaligus memecahkan tiga rekor PON dan tiga rekor nasional dengan dengan total angkatan seberat 495 Kg. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Samarinda (ANTARA News)- Lifter putri Kalimantan Timur Widari berhasil menyabet dua medali emas?pada kejuaraan dunia Angkat Berat 2018 di Halmstad, Swedia, Selasa.
Menurut Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Kaltim, Sugeng Mochdar di Samarinda, Selasa, pada kejuaraan dunia tersebut Widari turun di kelas 47 kg putri.
"Widari meraih dua emas pada angkatan bench press dan angkatan dead lift, sedangkan pada angkatan clean & jerk hanya meraih medali perak," kata Sugeng.
Sugeng mengatakan pada angkatan bench press, widari berhasil mengangkat beban seberat 141 kg, atau dua kali lipat dari berat badannya.
Meski demikian, lanjut Sugeng pada kelas tersebut Widari hanya meraih medali perak untuk total angkatan dan kalah bersaing dengan lifter dari Jepang
Sugeng menilai, Widari sudah tampil maksimal pada even ini meski belum mampu meraih predikat juara umum di kelas 47 kg putri.
Ia berharap ke depannya Widari bisa lebih fokus menghadapi kejuaraan internasional lainnya.
"Kurangnya waktu untuk istirahat cukup mengganggu persiapan Widari bertanding, semoga pada kejuaraan berikutnya bisa tampil lebih baik lagi," ungkapnya.
Sugeng menambahkan seusai kejuaraan dunia ini, Widari akan kembali ke Samarinda untuk persiapan mengikuri Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim, Desember 2018 mendatang.
"Mungkin Widari kurang ngotot karena masih mempersiapkan tenaga untuk turun di Porprov supaya pulih lebih cepat," tegas Sugeng.
Baca juga: Widari borong tiga emas Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Ceko
Menurut Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Kaltim, Sugeng Mochdar di Samarinda, Selasa, pada kejuaraan dunia tersebut Widari turun di kelas 47 kg putri.
"Widari meraih dua emas pada angkatan bench press dan angkatan dead lift, sedangkan pada angkatan clean & jerk hanya meraih medali perak," kata Sugeng.
Sugeng mengatakan pada angkatan bench press, widari berhasil mengangkat beban seberat 141 kg, atau dua kali lipat dari berat badannya.
Meski demikian, lanjut Sugeng pada kelas tersebut Widari hanya meraih medali perak untuk total angkatan dan kalah bersaing dengan lifter dari Jepang
Sugeng menilai, Widari sudah tampil maksimal pada even ini meski belum mampu meraih predikat juara umum di kelas 47 kg putri.
Ia berharap ke depannya Widari bisa lebih fokus menghadapi kejuaraan internasional lainnya.
"Kurangnya waktu untuk istirahat cukup mengganggu persiapan Widari bertanding, semoga pada kejuaraan berikutnya bisa tampil lebih baik lagi," ungkapnya.
Sugeng menambahkan seusai kejuaraan dunia ini, Widari akan kembali ke Samarinda untuk persiapan mengikuri Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim, Desember 2018 mendatang.
"Mungkin Widari kurang ngotot karena masih mempersiapkan tenaga untuk turun di Porprov supaya pulih lebih cepat," tegas Sugeng.
Baca juga: Widari borong tiga emas Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Ceko
Pewarta: Arumanto
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: