Meski pengangguran turun, Presiden tetap fokus tingkatkan pendidikan vokasi
6 November 2018 13:00 WIB
Presiden Jokowi menjelaskan soal penurunan angka pengangguran saat meninjau Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta (6/11/2018). (ANTARA News/Hanni Sofia)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan angka pengangguran di Indonesia yang menurun dalam beberapa waktu terakhir merupakan hal yang wajib untuk disyukuri dan harus ditekan agar lebih rendah antara lain melalui pendidikan vokasi. .
"Persentase itu wajib kita syukuri, menurun tapi masih di atas lima persen," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Selasa.
Ia mengakui ada penurunan angka pengangguran hanya saja memang jumlahnya masih di atas lima persen.
Artinya bahwa meski terjadi penurunan, namun harus diakui perlu kerja lebih keras agar angka pengangguran dapat ditekan lebih rendah.
"Angka menurun tapi masih, jumlahnya masih di atas lima persen lebih sedikit," katanya.
Untuk itu, Mantan Gubernur DKI itu menekankan pentingnya perbaikan kualitas vocational training (pelatihan kejuruan), sekolah vokasi, dan sejenisnya di Indonesia.
Menurut Presiden, hal itu masih akan menjadi fokus ke depan pemerintahannya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.
"Saya sampaikan vocational training, vocational school masih sebuah fokus kita, konsentrasi kita untuk memperbaiki kualitasnya sehingga SDM kita siap masuk dunia kerja," katanya.
Ia menambahkan, sejumlah kerja sama dengan berbagai negara seperti Jerman sebagai salah satu negara yang terdepan dalam hal vocational training-nya juga terus dikembangkan.
"Dan kerja sama kita dengan Pemerintah Jerman terus berlanjut. Kemarin misalnya dari Siemen mau bantu kita di bidang vocational training ini," katanya.
Baca juga: BPS: tingkat pengangguran Agustus 2018 5,34 persen
Baca juga: Angka pengangguran terendah dalam sejarah pascareformasi
"Persentase itu wajib kita syukuri, menurun tapi masih di atas lima persen," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Selasa.
Ia mengakui ada penurunan angka pengangguran hanya saja memang jumlahnya masih di atas lima persen.
Artinya bahwa meski terjadi penurunan, namun harus diakui perlu kerja lebih keras agar angka pengangguran dapat ditekan lebih rendah.
"Angka menurun tapi masih, jumlahnya masih di atas lima persen lebih sedikit," katanya.
Untuk itu, Mantan Gubernur DKI itu menekankan pentingnya perbaikan kualitas vocational training (pelatihan kejuruan), sekolah vokasi, dan sejenisnya di Indonesia.
Menurut Presiden, hal itu masih akan menjadi fokus ke depan pemerintahannya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.
"Saya sampaikan vocational training, vocational school masih sebuah fokus kita, konsentrasi kita untuk memperbaiki kualitasnya sehingga SDM kita siap masuk dunia kerja," katanya.
Ia menambahkan, sejumlah kerja sama dengan berbagai negara seperti Jerman sebagai salah satu negara yang terdepan dalam hal vocational training-nya juga terus dikembangkan.
"Dan kerja sama kita dengan Pemerintah Jerman terus berlanjut. Kemarin misalnya dari Siemen mau bantu kita di bidang vocational training ini," katanya.
Baca juga: BPS: tingkat pengangguran Agustus 2018 5,34 persen
Baca juga: Angka pengangguran terendah dalam sejarah pascareformasi
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: