Metropolitan
KRI Banda Aceh bawa bagian roda JT 610
6 November 2018 10:24 WIB
Puing pesawat Lion Air PK-LQP JT-610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (5/11/2018). Pada operasi evakuasi badan pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 hari ke delapan tim SAR gabungan menemukan puing pesawat yaitu Emergency Locater Transmitter (ELT), Direction Flight, dan bagian roda pesawat ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.
Jakarta (ANTARA News) - Sebuah kapal pendarat dari KRI Banda Aceh membawa sejumlah bagian badan pesawat termasuk sebuah as roda pendarat dari Lion Air JT 610 ke dermaga JICT II Tanjung Priok.
Berdasarkan pantauan Antara di lokasi, Selasa pagi, kapal pendarat tersebut membawa serpihan seperti kulit pesawat, kepingan rangka dan yang terbesar merupakan komponen as roda pesawat.
Untuk selanjutnya, temuan tersebut juga akan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) seperti temuan-temuan lainnya untuk dilakukan penyelidikan.
Baca juga: Tim SAR bawa satu kantong berisi serpihan pesawat
Berdasarkan penyelidikan KNKT sejauh ini, menyatakan bahwa pesawat bertipe Boeing 737 Max 8 yang jatuh di perairan Tanjung Pakis Karawang tersebut tidak pecah di udara sebagaimana kabar yang beredar di masyakarat.
"Pesawat tidak pecah di udara, kalau demikian yang terjadi pasti serpihannya akan sangat luas. Kami pastikan pesawat ini saat menyentuh air masih utuh," tutur Ketua KNKT Soerjanto Tjahyono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Baca juga: Tim gabungan temukan kursi dan sabuk pengaman Lion
Baca juga: Polisi temukan tempat duduk Lion Air JT 610
Berdasarkan pantauan Antara di lokasi, Selasa pagi, kapal pendarat tersebut membawa serpihan seperti kulit pesawat, kepingan rangka dan yang terbesar merupakan komponen as roda pesawat.
Untuk selanjutnya, temuan tersebut juga akan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) seperti temuan-temuan lainnya untuk dilakukan penyelidikan.
Baca juga: Tim SAR bawa satu kantong berisi serpihan pesawat
Berdasarkan penyelidikan KNKT sejauh ini, menyatakan bahwa pesawat bertipe Boeing 737 Max 8 yang jatuh di perairan Tanjung Pakis Karawang tersebut tidak pecah di udara sebagaimana kabar yang beredar di masyakarat.
"Pesawat tidak pecah di udara, kalau demikian yang terjadi pasti serpihannya akan sangat luas. Kami pastikan pesawat ini saat menyentuh air masih utuh," tutur Ketua KNKT Soerjanto Tjahyono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Baca juga: Tim gabungan temukan kursi dan sabuk pengaman Lion
Baca juga: Polisi temukan tempat duduk Lion Air JT 610
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Tags: