Sudah 27 korban Lion Air JT 610 diidentifikasi
5 November 2018 21:17 WIB
Dokumentasi personel Badan SAR Nasional memindahkan kantung jenazah korban pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 610, di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018). (ANTARA FOTO/Akbar Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Hingga hari ini, sudah 27 korban pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 610 sudah diidentifikasi tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia. Jumlah itu berasal dari 137 kantong jenazah yang dikirim ke RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, di Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dari 137 kantong jenazah, kami mendapatkan isinya bagian tubuh itu 429," kata Kepala Lab DNA Pusdokkes Tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Putut Widodo, saat konferensi pers di RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Senin malam.
Ia katakan, pada prinsipnya setiap bagian tubuh mewakili individu dan semuanya diambil tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia.
"Kami temukan awal, ini yang kami identifikasi dan pemeriksaan selesai. Kantong yang datang belakangan sedang kami selesaikan. Ini kantong-kantong yang diawal," kata Widodo.
Jadi kebanyakan jenazah korban yang sudah teridentifikasi adalah kiriman kantong jenazah pada hari pertama sebanyak 24 kantong jenazah, dan sudah selesai pemeriksaan DNA. "Sedangkan 24 kantong jenazah kiriman kedua sudah selesai tapi belum dicocokkan," katanya.
Ia mengatakan, jenazah korban pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 610 masih tetap bisa diidentifikasi meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk ditemukan.
"Adapun belajar dari kasus sebelumnya, kecelakaan Air Asia (QZ 8501), kami bisa mengidentifikasi dengan waktu 1,5 bulan," kata dia.
Ia bilang, jenazah dari penumpang pesawat ini berada di laut maka kondisi jenazah akan semakin buruk kondisinya. Namun, proses identifikasi tersebut dilakukan dengan pemeriksaan DNA.
"Jangan khawatir DNA itu sel jumlahnya banyak. Kalau ada yang rusak lima mungkin tiga masih bisa diperiksa," kata dia.
"Dari 137 kantong jenazah, kami mendapatkan isinya bagian tubuh itu 429," kata Kepala Lab DNA Pusdokkes Tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Putut Widodo, saat konferensi pers di RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Senin malam.
Ia katakan, pada prinsipnya setiap bagian tubuh mewakili individu dan semuanya diambil tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia.
"Kami temukan awal, ini yang kami identifikasi dan pemeriksaan selesai. Kantong yang datang belakangan sedang kami selesaikan. Ini kantong-kantong yang diawal," kata Widodo.
Jadi kebanyakan jenazah korban yang sudah teridentifikasi adalah kiriman kantong jenazah pada hari pertama sebanyak 24 kantong jenazah, dan sudah selesai pemeriksaan DNA. "Sedangkan 24 kantong jenazah kiriman kedua sudah selesai tapi belum dicocokkan," katanya.
Ia mengatakan, jenazah korban pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 610 masih tetap bisa diidentifikasi meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk ditemukan.
"Adapun belajar dari kasus sebelumnya, kecelakaan Air Asia (QZ 8501), kami bisa mengidentifikasi dengan waktu 1,5 bulan," kata dia.
Ia bilang, jenazah dari penumpang pesawat ini berada di laut maka kondisi jenazah akan semakin buruk kondisinya. Namun, proses identifikasi tersebut dilakukan dengan pemeriksaan DNA.
"Jangan khawatir DNA itu sel jumlahnya banyak. Kalau ada yang rusak lima mungkin tiga masih bisa diperiksa," kata dia.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: