IBL
IBL: pemain asing bermasalah dikembalikan ke agen
5 November 2018 20:27 WIB
Pebola basket asing Liga Bola Basket Indonesia (IBL) untuk IBL musim 2018-2019 unjuk kemampuan di GOR Remaja Tanjung Priok, Jakarta, Senin (5/11). (Liga Bola Basket Indonesia/IBL)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Hasan Gozali mengatakan, semua pemain asing yang memiliki masalah kesehatan akan dikembalikan ke agen masing-masing.
IBL, sebut Hasan, ingin semua pemain asing yang bermain di IBL musim 2018-2019 dalam kondisi fit dan sehat. Karena itulah mereka harus menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit olahraga di Jakarta, Senin (5/11).
"Kami mau melihat apakah pemain itu dalam kondisi cedera, apakah dia memakai obat-obatan terlarang atau tidak. Selain itu, postur tubuh juga dipantau, khususnya pemain kecil atau 'small man' apakah dia lebih tinggi dari ketentuan yang maksimal 188 centimeter atau tidak," ujar Hasan di Jakarta, Senin.
Dia melanjutkan, jika ditemukan pemain yang bermasalah atau fisiknya tak sesuai ketentuan, yang bersangkutan akan dikembalikan ke agen.
Klub pun dipersilakan memilih pemain asing anyar lain yang ada dalam daftar 'draft' IBL. Total ada 186 pebola basket luar negeri yang ada di daftar tersebut.
"Tim boleh memilih ulang pemainnya dari daftar yang sudah ada," kata Hasan.
Seluruh pemain asing IBL, berstatus non-warga negara Indonesia, untuk musim 2018-2019 yang berjumlah 19 orang memang diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan medis (medical check up) di Sports Medicine Centre Rumah Sakit Royal Progress, Jakarta Utara.
Sampai Senin (5/11), sudah 17 pemain yang mengikuti kegiatan tersebut. Dua pemain lain yakni Gary Jacobs dan Douglas Matthew van Pelt akan diperiksa belakangan karena baru tiba di Indonesia pada hari yang sama dengan pemeriksaan, Senin (5/11).
Pada medical check up itu, mereka menjalani pengecekan fisik secara umum seperti tekanan darah sampai khusus seperti cedera, kondisi otot, sendi dan lain-lain.
Baca juga: Kesehatan pemain asing disimpulkan dalam tiga hari
Hasil pemeriksaan akan dikeluarkan oleh pihak rumah sakit setidak-tidaknya tiga hari setelah kegiatan dilakukan dan langsung diberikan kepada pihak IBL.
IBL musim 2018-2019 yang bergulir mulai 30 November 2018 akan diikuti 10 klub peserta. Masing-masing dari tim itu diperkuat dua pemain asing kecuali Satria Muda Pertamina yang merekrut satu pebola basket impor dan seorang pemain naturalisasi.
Dalam kasus Satria Muda, pemain naturalisasi mereka Jamarr Andre Johnson dinyatakan tidak perlu menjalani pemeriksaan kesehatan meski secara aturan pemain naturalisasi dianggap pemain asing di IBL.
"Dia tidak perlu mengikuti pemeriksaan kesehatan karena kami sudah mengetahui kondisi Jamarr. Apalagi Satria Muda juga selalu memantau kesehatannya," tutur Hasan.
Baca juga: Dokter: Adaptasi pemain asing IBL maksimal seminggu
Baca juga: Mei Joni berencana pensiun usai IBL 2018-2019
IBL, sebut Hasan, ingin semua pemain asing yang bermain di IBL musim 2018-2019 dalam kondisi fit dan sehat. Karena itulah mereka harus menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit olahraga di Jakarta, Senin (5/11).
"Kami mau melihat apakah pemain itu dalam kondisi cedera, apakah dia memakai obat-obatan terlarang atau tidak. Selain itu, postur tubuh juga dipantau, khususnya pemain kecil atau 'small man' apakah dia lebih tinggi dari ketentuan yang maksimal 188 centimeter atau tidak," ujar Hasan di Jakarta, Senin.
Dia melanjutkan, jika ditemukan pemain yang bermasalah atau fisiknya tak sesuai ketentuan, yang bersangkutan akan dikembalikan ke agen.
Klub pun dipersilakan memilih pemain asing anyar lain yang ada dalam daftar 'draft' IBL. Total ada 186 pebola basket luar negeri yang ada di daftar tersebut.
"Tim boleh memilih ulang pemainnya dari daftar yang sudah ada," kata Hasan.
Seluruh pemain asing IBL, berstatus non-warga negara Indonesia, untuk musim 2018-2019 yang berjumlah 19 orang memang diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan medis (medical check up) di Sports Medicine Centre Rumah Sakit Royal Progress, Jakarta Utara.
Sampai Senin (5/11), sudah 17 pemain yang mengikuti kegiatan tersebut. Dua pemain lain yakni Gary Jacobs dan Douglas Matthew van Pelt akan diperiksa belakangan karena baru tiba di Indonesia pada hari yang sama dengan pemeriksaan, Senin (5/11).
Pada medical check up itu, mereka menjalani pengecekan fisik secara umum seperti tekanan darah sampai khusus seperti cedera, kondisi otot, sendi dan lain-lain.
Baca juga: Kesehatan pemain asing disimpulkan dalam tiga hari
Hasil pemeriksaan akan dikeluarkan oleh pihak rumah sakit setidak-tidaknya tiga hari setelah kegiatan dilakukan dan langsung diberikan kepada pihak IBL.
IBL musim 2018-2019 yang bergulir mulai 30 November 2018 akan diikuti 10 klub peserta. Masing-masing dari tim itu diperkuat dua pemain asing kecuali Satria Muda Pertamina yang merekrut satu pebola basket impor dan seorang pemain naturalisasi.
Dalam kasus Satria Muda, pemain naturalisasi mereka Jamarr Andre Johnson dinyatakan tidak perlu menjalani pemeriksaan kesehatan meski secara aturan pemain naturalisasi dianggap pemain asing di IBL.
"Dia tidak perlu mengikuti pemeriksaan kesehatan karena kami sudah mengetahui kondisi Jamarr. Apalagi Satria Muda juga selalu memantau kesehatannya," tutur Hasan.
Baca juga: Dokter: Adaptasi pemain asing IBL maksimal seminggu
Baca juga: Mei Joni berencana pensiun usai IBL 2018-2019
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: