Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi yang membaik menjadi penyebab ekonomi pada triwulan III-2018 tumbuh sebesar 5,17 persen.

"Konsumsi rumah tangga dan investasi masih kuat, meski terdapat ketidakpastian global, perlemahan rupiah dan kebijakan moneter ketat," kata Satria dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin.

Satria mengatakan konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,01 persen pada periode ini didukung oleh membaiknya penjualan ritel seiring dengan stabilnya laju inflasi yang mampu menjaga daya beli masyarakat.

Selain itu, kata dia, pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 6,96 persen telah didukung oleh ekspansi usaha lokal yang mampu menahan perlambatan modal dari luar negeri.

"Ekspor ikut tercatat tumbuh 7,52 persen karena harga komoditas mulai pulih dan terjadinya peningkatan permintaan seiring dengan pertumbuhan di mitra utama ekspor," kata Satria.

Lapangan usaha yang masih mendukung kinerja pertumbuhan adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh 5,64 persen serta konstruksi yang tumbuh 5,79 persen dan menyumbang seperlima PDB Indonesia.

Satria memperkirakan ekonomi dapat tumbuh lebih tinggi pada triwulan IV-2018 karena konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah meningkat jelang akhir tahun.

Ia mengharapkan data perekonomian yang membaik pada triwulan III-2018 ini bisa memberikan stabilitas pada pasar ekuitas dan surat utang serta menjaga Indonesia dari aliran modal keluar untuk sementara.

Meski demikian, dalam jangka menengah panjang, kehati-hatian terhadap faktor eksternal seperti perundingan perdagangan AS-China, harus dilakukan, karena dapat mempengaruhi arus modal global dan tekanan terhadap rupiah.

Baca juga: IHSG menguat seiring pertumbuhan ekonomi nasional

Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia triwulan III 2018 tumbuh lebih tinggi